ABSTRAK
Pembelajaran Stenografi yang dilakukan sekarang ini yaitu pembelajaran secara langsung tanpa menggunakan media. Oleh karena itu, mahasiswa menjadi bosan dan lelah sehingga hasil belajar yang diperoleh kurang optimal. Salah satu untuk meningkatkan perhatian belajar dengan cara diberi stimulus malalui media audio dalam pembelajaran sehingga hasil belajar lebih baik. Dalam pembelajaran peranan pengajar sebagai mativator dan fasilitator dalam memilih bahan pelajaran yang akan direkam sehingga mudah diterima oleh mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang muncul yaitu apakah penggunaan media audio dalam pembelajaran Stenografi lebih efektif dibanding tidak menggunakan media audio?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan media audio dalam pembelajaran Stenografi.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran semester empat. Penelitian ini termasuk penelitian populasi sebanyak tiga puluh mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol yang masing-masing sebanyak lima belas mahasiswa. Variabel dalam penelitian ada dua yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan menggunakan media audio dan tidak menggunakan media audio, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar Stenografi dengan menggunakan media audio dan tidak menggunakan media audio. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, dan teknik eksperimen. Sedangkan alat pengambilan data dengan menggunakan tes. Dalam penelitian ini ada dua analisis yaitu analisis tahap awal dan analisis tahap akhir. Analisis tahap awal untuk memadankan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji perbedaan dua rata-rata. Sedangkan analisis tahap akhir untuk menguji hipotesis dengan rumus uji t satu pihak kanan.
Analisis tahap awal menunjukkan bahwa kedua kelompok berawal dari keadaan yang sama. Oleh karena itu kedua kelompok tersebut dapat diberi perlakuan/treatment. Hasil penelitian pertama dan kedua pada soal surat dan wacana mengalami kenaikan rata-rata hasil belajar. Rata-rata hasil belajar pada penelitian pertama kelompok eksperimen untuk soal wacana lebih baik dibanding soal surat. Berdasarkan penelitian pertama soal surat diperoleh rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 79,33 dan 65,67 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata sebesar 5,207 dengan taraf signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua rata-rata hasil belajar Stenografi di antara kedua kelompok tersebut. Sedangkan untuk soal wacana rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Ratarata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 79,93 dan 64,73 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata diperoleh 6,824 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua ratarata hasil belajar Stenografi di antara dua kelompok tersebut.
Penelitian kedua soal surat diperoleh rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 81,80 dan 68,60 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata sebesar 6,148 dengan taraf signifikansi 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua rata-rata hasil belajar di antara dua kelompok tersebut. Sedangkan pada penelitian kedua soal wacana rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Ratarata hasil belajar pada kelompok eksperimen sebesar 81,93 dan 67,33 pada kelompok kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata diperoleh 6,361 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan batas kesalahan 0,05. Karena taraf signifikansi lebih kecil dari batas kesalahan yaitu 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan dua ratarata hasil belajar Stenografi di antara kedua kelompok tersebut.
Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar Stenografi dibanding tidak menggunakan media audio. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajar Stenografi untuk menerapkan media audio dalam pembelajaran. Selain itu sebagai masukan bagi Program Studi Administrasi Perkantoran untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Administrasi Perkantoran supaya lebih terampil dalam menulis Stenografi dengan media audio.