ABSTRAK
Dalam pandangan siswa SD secara umum, matematika merupakan mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Siswa merasa kurang senang, kurang berminat dan siswa tidak aktif selama pembelajaran. Hal itu disebabkan karena selama proses kegiatan belajar mengajar, guru tidak menggunakan alat peraga dan pembelajaran belum sesuai dengan KBK. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa adalah pembelajaran KBK yang bercirikan pendayagunaan alat peraga dan pendampingan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apakah melalui pembelajaran KBK bercirikan pendayagunaan alat peraga dan pendampingan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 2 pada materi pokok KPK dan Pecahan tahun pelajaran 2006/2007?, (2) apakah melalui pembelajaran KBK bercirikan pendayagunaan alat peraga dan pendampingan dapat meningkatkan sikap siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 2 untuk gemar matematika pada materi pokok KPK dan Pecahan tahun pelajaran 2006/2007?.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran KBK bercirikan pendayagunaan alat peraga dan pendampingan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dan sikap siswa kelas IV SDN Sekaran 2 pada materi pokok KPK dan Pecahan tahun pelajaran 2006/2007.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sekaran 2 kelas IV yang berjumlah 9 siswa yang terdiri dari 3 laki-laki dan 6 perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus meliputi empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) pengamatan, (4) refleksi. Indikator keberhasilan ini adalah (1) apabila nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa ≥ 70 dengan ketuntasan belajar klasikal 75 % dari jumlah siswa, (2) sikap siswa terhadap pembelajaran matematika ≥ 75 % adalah positif. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil pada siklus 1, siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 ada 4 dan presentase ketuntasan belajar siswa 44 % dengan nilai rata-rata kemampuan komunikasi siswa kelas 66,67. Skor total angket sikap siswa adalah 78 dari skor maksimal 90 dan presentasenya 86,67 %. Pada siklus 2, siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 ada 8 dan presentase ketuntasan belajar siswa 88,88 % dengan nilai rata-rata kemampuan komunikasi siswa kelas 85. Skor total angket sikap siswa adalah 87 dari skor maksimal 90 dan presentasenya mencapai 96,67 %.
Simpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran KBK bercirikan pendayagunaan alat peraga dan pendampingan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dan sikap siswa kelas IV SD Negeri Sekaran 2 pada materi pokok KPK dan Pecahan tahun pelajaran 2006/2007.
Saran dalam penelitian ini adalah penggunaan pembelajaran KBK bercirikan pendayagunaan alat peraga sebaiknya dikembangkan pada pokok bahasan yang lain untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, guru hendaknya menggunakan alat peraga klasikal dan alat peraga kelompok dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih mudah memahami materi secara konkret dan guru hendaknya terus mengadakan penelitian selanjutnya agar kemampuan komunikasi matematika siswa dapat lebih baik lagi.