SARI
Tolak ukur hasil pendidikan dapat diketahui dengan adanya evaluasi. Evaluasi pendidikan sering diartikan sebagai pengukuran atau penilaian padahal antar keduanya punya arti berbeda meskipun saling berhubungan. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran (Kuantitatif) sedangkan menilai berarti mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif). Adapun pengertian evaluasi meliputi keduanya. Dalam pelaksanaan belajar mengajar ketuntasan belajar peserta didik diukur dengan nilai yang diperoleh dari tugas yang diukur dengan nilai yang diperoleh dari tugas yang dikerjakan dari peserta didik, yaitu penilaian tes dan non tes. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, guru melaksanakan penilaian otentik. Penilaian berbasis kelas yaitu tes tertulis, tes lisan, penugasan, pengamatan dan penampilan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
2) Bagaimana menerapkan evaluasi/ penilaian non tes pada Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 8 Limbangan.
3) Hambatan-hambatan apa saja yang diperoleh dalam penerapan alat evaluasi tersebut.
Penelitian ini bertujuan :
1) Untuk mengetahui penerapan alat evaluasi non tes mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 8 Limbangan.
2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam penerapan alat evaluasi tersebut.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 8 Limbangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah
informan atau person, catatan-catatan mengenai evaluasi, dokumen-dokumen dari sekolah, serta soal dan tugas yang digunakan guru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara, observasi documenter dan angket. Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu teknik triangulasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaksi dimana komponen reduksi data dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul maka tiga component tersebut berinteraksi dalam evaluasi data untuk mengambil kesimpulan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru kadang membuat dan kadang tidak membuat pengembangan system penilaian, silabus dan perangkat pembelajaran, selain itu guru juga tidak selalu membuat kisi-kisi tes sebelum melaksanakan tes. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes berupa tes tertulis, lisan dan penugasan. Sedangkan non tes berupa pengamatan dan penampilan. Hambatan yang dialami oleh guru adalah penilaian penampilan dalam diskusi yaitu siswa tidak aktiv dalam mengikuti jalannya diskusi dan penilaian pengamatan. Hambatannya guru tidak dapat memantau siswa terus menerus. Tes tertulis hambatannya tidak dapat menilai kompetensi siswa secara akurat, hambatan penugasan adalah siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Tes lisan hambatannya adalah waktu yang tidak cukup untuk tes lisan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan alat evaluasi pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Muhammadiyah 8 Limbangan adalah guru belum bisa melaksanakan penilaian berbasis kelas secara optimal.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah guru harus selalu membuat pengembangan system penilaian, silabus, perangkat pembelajaran dan kisi-kisi tes sehingga mampu mengarahkan kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa.