ABSTRAK
Pembelajaran matematika di sekolah merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kecerdasan siswa. Siswa di SMP Negeri 1 Slawi tergolong siswa yang pandai dan cepat dalam menerima pelajaran. Meskipun demikian dipandang perlu adanya peningkatan aktivitas, pola berpikir kritis, dan kreatif serta hasil belajar matematika. STAD merupakan salah satu tipe cooperative learning. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada pembelajaran matematika dengan metode ekspositori pokok bahasan segiempat kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2006/2007. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada pembelajaran matematika dengan metode ekspositori pokok bahasan segiempat kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2006/2007.
Populasi dari penelitian ini adalah kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2006/2007. Dengan teknik random sampling terpilih 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas VII D sebagai kelas kontrol yang dikenai metode ekspositori. Pada akhir pembelajaran kedua kelas sampel diberi tes dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan metode observasi. Metode tes dilakukan untuk memperoleh data nilai akhir setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, data dianalisis dengan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan uji hipotesis menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t satu pihak diperoleh thitung = 2,64 untuk nilai pemahaman konsep, thitung = 4,07 untuk nilai penalaran dan komunikasi, thitung = 1,912 untuk nilai pemecahan masalah dan dari tabel diperoleh ttabel = 1,66, dengan α = 5% dan dk = 40+40-2 =78. Untuk tiap-tiap aspek, jelas thitung > ttabel maka Ho ditolak artinya rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII SMP Negeri 1 Slawi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD oleh guru pada pembelajaran I sampai dengan III masing-masing 70,83%, 79,17%, dan 85,42%. Sedangkan aktivitas siswa pada pembelajaran I sampai dengan III masing-masing 60%, 75%, dan 87,5%.
Simpulan yang diambil adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode ekspositori pokok bahasan segiempat kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2006/2007.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan hendaknya guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pokok bahasan segiempat.