ABSTRAK
Rata-rata prestasi hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 6 Pekalongan masih tergolong rendah yaitu hasil ulangan akhir semester tahun pelajaran 2005/2006 adalah 5,67. Kenyataan ini menunjukkan ada kendala dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 6 Pekalongan. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh fakta yang menunjukkan kurangnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi geometri. Gejala ini sungguh memprihatinkan, padahal tingkat penguasaan matematika sangat penting sebagai ilmu alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Diharapkan dengan model pembelajaran Van Hiele akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Penelitian dilakukan dengan mengambil subyek siswa kelas VIII F SMPN 6 Pekalongan sejumlah 40 siswa tahun pelajaran 2006/2007. Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu planing (perencanaan), acting (tindakan), observing (pengamatan), dan Refleksi (refleksi). Sumber data diambil dari guru dan siswa. Dari guru berupa tes awal dan dari siswa berupa data hasil angket dan tes pada akhir materi. Ada tiga macam metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu; (i) metode survey/observasi, (ii) metode dokumentasi, (iii) metode tes.
Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I intervensi yang digunakan adalah pembelajaran Van Hiele dengan memanfaatkan alat peraga matematika. Hasil akhir pada siklus I menujukkan adanya perkembangan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa. Hal ini didasarkan hasil tes menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa adalah 70,00, dan 72,50% siswa memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 63. Pada akhir siklus II, rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan perkembangan yang cukup berarti, yaitu mencapai 77,20 dan persentase siswa yang mencapai batas tuntas belajar 90,00%. Hasil akhir pada siklus III menunjukkan perkembangan yang tidak begitu besar dari hasil siklus II, hal ini disebabkan materi yang akan dipahami siswa semakin kompleks, dan bantuan dari guru sudah mulai berkurang, namun demikian antusias dan kemampuan komunikasi mereka cukup baik.
Mengacu hasil penelitian tersebut, peneliti mengambil kesimpulan penggunaan model Van Hiele dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan prestasi belajar dan motivasi belajar siswa dan dalam pembelajaran matematika memberikan suasana belajar mengajar (class atmosphere) yang lebih menyenangkan.
Peneliti juga memberikan saran diharapkan ada penelitian yang serupa pada kelas yang lain, sehingga diperoleh rekomendasi yang cukup meyakinkan tentang efektifitas penggunaan model Van Hiele pada pembelajaran Matematika.