ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian: apakah ada hubungan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak dan seberapa besar hubungan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak dan mengetahui besarnya hubungan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak. Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas V dan VI (usia 10-12 tahun) se Kecamatan Mranggen. Sampel diambil secara proporsional Cluster random sampling sebanyak 178 siswa dalam 14 SD yang terbagi menjadi 7 dabin. Adapun variabel yang diteliti meliputi postur tubuh sebagai variabel bebas dan keterbelajaran gerak sebagai variabel terikat. Data diambil dengan tes postur tubuh dinamis dan keterbelajaran gerak dari IOWA. Data dianalisis menggunakan regresi linier sederhana.
Hasil tes postur tubuh pada siswa kelas V dan VI SD negeri se Kecamatan Mranggen Demak dalam kategori sedang yaitu sebanyak 49%, selebihnya 48% memiliki postur tubuh yang baik. Hasil tes keterbelajaran gerak siswa kelas V dan VI SD dalam kategori baik yaitu sebanyak 39%, selebihnya 34% memiliki postur tubuh yang baik sekali, sebanyak 24% dalam kategori sedang dan 3% masih dalam kategori kurang. Ada hubungan signifikan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak pada siswa kelas V dan VI SD se Kecamatan Mranggen. Besarnya korelasi Secara totalitas hubungan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak sebesar 0,528 dengan signifikansi 5 %, sedangkan pada Dabin I sebesar 0,579; Dabin II sebesar 0,532; Dabin III sebesar 0,639; Dabin IV sebesar 0,618; Dabin V sebesar 0,536; Dabin VI sebesar 0,541 dan Dabin VII sebesar 0,452.
Secara umum dapat disimpulkan ada hubungan antara postur tubuh dan keterbelajaran gerak pada siswa kelas V dan VI (usia 10-12 tahun) di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak dengan. Besarnya hubungan antara postur tubuh dengan keterbelajaran gerak sebesar 0,528. Dilihat dari postur tubuh siswa sebagian besar dalam kategori sedang, oleh karena itu kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Disarankan kepada: orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada siswanya untuk melakukan kegiatan agar menambah aktivitas gerak siswa seperti bermain dan ikut kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sebab akan membentuk postur tubuh dinamis yang lebih baik. Kepada guru penjaskes hendaknya mememberikan pembelajaran yang mengarah pada peningkatan postur tubuh tubuh yang lebih baik dan akhirnya meningkatkan keterbelajaran gerak siswa. Bagi siswa untuk lebih meningkatkan gerakan fisik seperti olahraga yang bermanfaat sehingga meningkatkan kualitas postur tubuh dan keterbelajaran geraknya.