BAB I
PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Menurut Mudjajanto Eddy Setyo dan Lilik Noor Yulianti ( 2004 : 2), roti atau bread adalah produk makanan yang terbuat dari tepung terigu melaui proses fermentasi dengan menggunakan ragi, kemudian dipanggang. Penggolongan jenis- jenis roti antara lain berdasarkan rasa, warna, asal daerah atau negara, bahan penyusun dan cara pengembangan roti.
Pada awalnya roti dibuat dari bahan yang sederhana dengan cara pembuatan yang sederhana pula, yaitu roti dibuat dari gandum yang digiling menjadi terigu murni dan dicampur air, kemudian dibakar di dalam oven. Dengan berkembangnya teknologi, tercipta roti yang lebih bervariasi baik dari segi ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa dan bahan pengisinya, karena adanya pengaruh terhadap perkembangan pembuatan roti yang meliputi aspek bahan baku, bahan penyerta lainnya, proses pencampuran dan metode pengembangan adonan.
Roti tawar atau roti putih merupakan salah satu jenis roti tanpa isi yang berwarna putih pada bagian dalam dan mempunyai rasa yang gurih sedikit berasa asin. Roti tawar biasanya dimakan atau dikonsumsi dengan diberisi isian manis atau gurih, dengan cara dioles dengan selai, jam, coklat, keju dan lain- lain. Roti tawar bisa digunakan untuk sarapan pagi, untuk bekal ke sekolah dan teman minum teh atau kopi.
Pembuatan roti tawar biasanya dibuat dengan menggunakan tepung terigu kuat (hard wheat). Disamping tepung terigu, air dan yeast sebagai bahan pokok, juga diperlukan bahan tambahan lain seperti lemak . Menurut Setyo Mudjajanto dan Lilik Noor Yulianti ( 2004 : 27), lemak dalam pembuatan roti tawar berfungsi memberikan rasa lezat pada kue, sebagai bahan pengempuk dan membantu pengembangan roti.
Lemak yang digunakan untuk pembuatan roti tawar biasanya mentega putih, karena mentega putih mempunyai warna yang putih sehingga tidak mempengaruhi warna roti tawar yang dihasilkan, juga mempunyai rasa yang tawar sehingga tidak mempengaruhi rasa roti tawar yang dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan lemak jenis lain yaitu margarin dan mentega. Ketiga jenis lemak tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal kandungan air, warna, rasa dan tekstur.
Mengingat karakteristik yang berbeda pada tiap- tiap lemak tersebut, maka dalam penelitian ini akan dicobakan lemak berupa margarin dan mentega sebanyak 100% dalam pembuatan roti tawar tanpa tambahan lemak lain. Dari hasil eksperimen akan dapat dilihat kualitas roti tawar dari aspek tekstur, warna, rasa, aroma dan nilai gizinya. Sehingga diharapkan mentega dan margarin dapat digunakan sebagai lemak alternatif pengganti mentega