ABSTRAK
Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, timbul penyaki-penyakit baru di dunia kesehatan, walaupun disisi lain juga muncul obat-obat yang lebih ampuh. Salah satu penyakit yang sangat ditakuti adalah stroke dan hipertensi yang dapat nenperkuat timbulnya stroke.
Walaupun diketahui bahwa stroke lebih banyak dialami oleh laki-Iaki , nanun kini banyak pula wanita yang menderita stroke. Baik taki-laki naupun wanita yang terkena serangan sttoke, sebagian besar akan mengalami gangguan dalan aktivitas seksualnya, dan gejala psikologi yang sering timbul adalah depresi. Serangan stroke pada figur ibu atau wanita yang lebih banyak berperan di dalam kehidupan keluarganya, sangat mengganggu, terutama pada hubungan seksual dengan suaminya.
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat seberapa jauh derajat depresi (diukur dengan Tes Beck Depression ventory) penderita sfrolre pada wanita dan apakah gangguan pada aktivitas seksualnya akan membuat penderita makin depresi.
Peneli.tian ini menggunakan dua sanpel yang diambil secara purposive dari penderita yang terdaftar pada bagian neurologi RSUD Dr. Soetomo Surabiya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa anamnesa berstruktur dan pemeriksaan psikologis dengan melakukan baterei tes TAT, Tes RO, dan Tes Grafis. Data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif .
Dari hasil penelitian dan penbahasan dapat disimpulkan.bahwa. S1. dan S2 menderita conpleted staoke. b1 menunjukkan tingkat depresi yang berat (NiIai Skor TotaI BDI = 32) dan S2 tergolong depresi sangat berat (Nilai Skor Total = 4f). pada aktivitas seksual pasca stroke, S1 tidak mengalani gangguan aktivitas seksual dan masih bisa meniknati hubungan seksual dengan cara berfantasi, sedangkan SZ mengalani ganggunan aktivitas seksual, dan tidak dapat menikmati lagi hubungan seksual dengan suaminya. Hubungan seksual yang dilakukannya lebih didasarkan oleh rasa cinta dan perhatian para suami.