ABSTRAK
Konflik peran pada ibu bekerja menjadi patut diperhitungkan mengingat tren masa kini yang menunjukkan peningkatan jumlah pekerja wanita dari tahun ke tahun. Dengan bekerja perempuan mengambil dua peran sekaligus yaitu sebagai karyawan dan ibu rumah tangga. Kantor dan keluarga menuntut ibu bekerja untuk mampu memenuhi tuntutan dan tugas yang termasuk dalam peran-peran tersebut. Persepsi terhadap komunikasi keluarga menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam konflik peran ibu bekerja. Persepsi terhadap komunikasi keluarga diharapkan mampu menumbuhkan dukungan sosial dari keluarga sehingga menyediakan bantuan yang diperlukan ibu bekerja untuk memenuhi perannya di kedua ranah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap komunikasi keluarga dengan konflik peran ibu bekerja. Sampel penelitian adalah 48 ibu bekerja yang berprofesi sebagai perawat. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Persepsi Terhadap Komunikasi Keluarga terdiri dari 30 (a = 0,8880) dan Skala Konflik Peran terdiri dari 30 aitem (a = 0,9373).
Analisi data dengan menggunakan analisi regresi sederhana menunjukkan rxy= - 0,446 dan p = 0,001 (p < 0,05). Angka tersebut menunjukkan arah kedua variabel negatif, artinya semakin tinggi persepsi terhadap komunikasi keluarga, maka semakin rendah konflik peran ibu bekerja. Sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap komunikasi keluarga, maka semakin tinggi konflik peran ibu bekerja. Sumbangan efektif persepsi terhadap komunikasi keluarga terhadap konflik peran ibu bekerja dalam penelitian ini sebesar 19,9%, sedangkan 80,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.