Salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa awal ialah memilih pasangan yang nantinya digunakan sebagai langkah awal untuk membentuk keluarga. Apabila seseorang gagal dalam memilih pasangan maka ia akan merasa tidak bahagia, cemas, dan merasa gagal menjalani kehldupan sebagai orang dewasa. Perasaan-perasaan tersebut bila tidak diatasi akan mempengaruhi perilaku yang akan ditampakkan. Orang tersebut akan cenderung menutup diri, tidak tahu apa yang harus dilakukan, bahkan dapat juga menjadi tidak berani menghadapi kenyataan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan ingin mengetahui apakah ada perbedaan kecemasan mendapatkan paeangan hidup ( suami / istri ) ditinjau dari jenis kelamin, pendidikan, dan pengalaman berpacaran.
Populasi penelitian ini adalah individu-individu yang berusia antara 18 sampai 40 tahun yang mempunyal ciri-ciri belum menikah, sudah bekerja dan bukan pelajar / mahasiswa. Sampel yang diambil dari populasi. Tersebut berjumlah 80 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah "purposive" Sedangkan dasar teknik pengumpulan datanya digunakan angket, Penelitian ini bertitik tolak dari teori Havighurst dan menggunakan metode penelitian perkembangan cross sectional. Untuk analisis datanya digunakan teknik Anakova AxBxC.
