ABSTRAK
Minuman kesehatan merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau nonzat gizi, berbentuk cair, serbuk ataupun tablet, dapat diminum dan memberikan efek terhadap satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi bersifat positif, sehingga menyehatkan tubuh. Salah satu unsur nonzat gizi dalam minuman kesehatan ini adalah kurkuminoid. Kurkuminoid merupakan unsur nonzat gizi yang berwarna kuning dan bersifat aromatik, sehingga dalam bidang pangan kurkuminoid dapat digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman. Kurkuminoid juga dapat bermanfaat sebagai senyawa antioksidan yang dapat menangkal atau melokalisir radikal bebas (karsinogenik) akibat mengkonsumsi makanan yang kurang sehat. Pentingnya peranan kurkuminoid dalam bidang kesehatan, menggugah peneliti melakukan penelitian visibility studi minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan.
Permasalahan yang diungkap adalah apakah minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu layak dikonsumsi sebagai minuman kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan, khususnya dilihat dari mutu inderawi, kandungan nonzat gizi (kurkuminoid) dan persyaratan kesehatannya. Manfaat yang diharapkan adalah hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian lanjut tentang kelayakan minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan.
Populasi penelitian merupakan keseluruhan obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah minuman kesehatan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu hasil eksperimen terbaik, sedangkan sampel penelitiannya diambil dari sebagian populasi yaitu minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan hasil eksperimen terbaik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Hal ini dikarenakan setiap anggota atau unit populasi telah bersifat homogen yaitu mempunyai ciri-ciri atau hubungan yang erat dengan ciri populasi, sehingga pengambilan sampel dapat dilakukan dibagian manapun sudah dapat mewakili populasi. Variabel terikat yang menjadi obyek penelitian yaitu kelayakan minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan. Variabel bebasnya adalah mutu inderawi, kandungan non zat gizi (kurkuminoid) dan persyaratan kesehatan (kadar air, kadar abu, kadar gula, cemaran logam dan kuman). Variabel kontrolnya adalah pemilihan sampel terbaik hasil eksperimen, metode pengujian mutu inderawi kepada panelis agak terlatih di lingkungan masyarakat umum, pengendalian metode uji kandungan non zat gizi (kurkuminoid) hanya dilakukan di Laboratorium Analisis Kimia (UGM), pengendalian uji persyaratan kesehatan hanya dilaukukan di Balai Laboratorium Kesehatan Semarang. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan prapenelitian dan pendekatan deskriptif. Pendekatan prapenelitian merupakan metode yang digunakan untuk mempersiapkan pelaksanaan penelitian dengan tujuan mendapatkan obyek penelitian. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengungkapkan suatu masalah secara deskriptif berdasarkan fakta-fakta dan sifat-sifat populasi secara sistematis dan akurat. Pendekatan dekriptif dilakukan melalui pendekatan dasar dan pendekatan evaluatif. Pendekatan dasar digunakan untuk membangun konsep dasar tentang kelayakan minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan, sedangkan pendekatan evaluatif digunakan untuk mengevaluasi kelayakan minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan dengan cara membandingkan dengan standar kelayakan minuman serbuk tradisional menurut SNI 01-4320-1996. Metode pengumpulan data ini dibagi 3 bagian yaitu : (a) metode pengumpulan data mutu inderawi, digunakan untuk mendapatkan data mutu inderawi dengan melakukan uji inderawi (b) metode pengumpulan data kandungan nonzat gizi (kurkuminoid), digunakan untuk mendapatkan data kandungan nonzat gizi (kurkuminoid) dengan melakukan uji inderawi dan uji laboratorium menggunakan metode spektrofotometer (c) metode pengumpulan data pemenuhan persyaratan kesehatan, digunakan untuk mendapatkan data parameter persyaratan kesehatan (kadar air, kadar abu, kadar gula, cemaran logam dan kuman/ALT) dengan melakukan uji laboratorium. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskripsi, terdiri dari metode analisis deskripsi prosentase dan metode analisis deskripsi evaluatif.
Hasil analisis deskripsi prosentase kelayakan mutu inderawi minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan hasil eksperimen terbaik adalah 79,48 % dan berada di interval 68-83,99 %, sehingga secara umum mutu inderawi minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu layak dikonsumsi sebagai minuman kesehatan. Sedangkan hasil analisis deskripsi prosentase kelayakan kandungan non zat gizinya adalah 48,70 % dan berada di interval 36-51,99 %, artinya sifat atau karakteristik inderawi kandungan nonzat gizi minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu sebagai minuman kesehatan hasil eksperimen terbaik adalah agak tajam, meliputi : warna, aroma, bau dan rasa minuman temulawak dan mengkudu agak tajam seperti agak menyerupai sifat atau karakteristik inderawi temulawak. Sifat atau karakteristik inderawi kurkuminoid yang demikian tersebut ternyata kadar kurkuminoidnya yaitu 0,0742 %, sedangkan kadar kurkuminoid yang ideal dan layak dikonsumsi toleransinya adalah 0,0737 % sampai dengan 0,0746 %, sehingga kadar kurkuminoid 0,0742 % termasuk dalam kategori ideal dan layak dikonsumsi sebagai minuman kesehatan.
Berdasarkan deskripsi di atas dapat dinyatakan bahwa mutu inderawi dan kandungan non zat gizi minuman instan ekstrak temulawak dan ekstrak mengkudu layak dikonsumsi sebagai minuman kesehatan. Hal tersebut juga dikuatkan dengan hasil uji persyaratan kesehatan, bahwa parameter persyaratan ksehatannya memenuhi persyaratan kesehatan menurut SNI 01-4320-1996. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah perlu ada penelitian lanjut oleh lembaga farmasi untuk melihat kandungan senyawa kimia dalam temulawak dan mengkudu secara kuantitatif untuk kepentingan penelitian lanjut.