ABSTRAK
Penjaga pantai yang diberdayakan di tempat wisata air ditugaskan untuk dapat memberikan keamanan, mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan penanganan medis darurat, dan penyelamatan bagi pengunjung tempat wisata air. Jenis pekerjaan ini yang menstimulasi antara emosi, inderawi, fisik dan keterampilan, bisa menjadi sebuah sumber pembangkit ideal untuk para pencari sensasi tinggi, dimana mereka memilih pekerjaan yang memiliki tantangan, penuh resiko, namun menyenangkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pencarian sensasi (Sensation Seeking) pada profesi penjaga pantai dan mendapatkan gambaran mengenai pemilihan profesi sebagai penjaga pantai.
Penelitian dilakukan pada para penjaga pantai yang bertugas sepanjang garis pantai antara Kuta sampai Uluwatu di Bali, yang memiliki 15 pos jaga dengan 150 anggota sebanyak 30 subyek. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan skala Sensation Seeking Zuckerman. Langkah selanjutnya adalah skoring, coding, dan kemudian melakukan pengukuran mean ideal dan Standart Deviation.
Hasil yang diperoleh adalah seorang penjaga pantai memiliki sensation seeking yang sangat tinggi pada profesinya. Pekerjaan sebagai penjaga penjaga pantai sangat tidak ringan karena seorang penjaga pantai memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar yang beresiko terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat diberikan. Bagi penjaga pantai, para penjaga pantai lebih berkonsentrasi ketika bertugas dan lebih aktif dalam berpatroli agar keselamatan pengunjung lebih terjamin. Bagi pengembangan penelitian selanjutnya adalah peneliti dapat meneliti tentang tingkat sensation seeking pada bidang profesi yang lebih umum di masyarakat.