ABSTRAK
Upaya peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan memasukkan mata pelajaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Mata pelajaran keterampilan memiliki fungsi untuk mengembangkan kreativitas, mengembangkan sikap produktif, mandiri dan mengembangkan sikap menghargai berbagai jenis keterampilan atau pekerjaan dan hasil karya. Tujuan mata pelajaran keterampilan tata busana adalah : (1) mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan tata busana, agar dapat bekerja baik secara mandiri atau bekerja di dunia usaha dan dunia industri, (2) mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional, serta (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang menyebabkan siswa merasa sulit mendapatkan hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran keterampilan tata busana.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ungaran sejumlah 293 siswa, dengan sampel sejumlah 100 siswa. Variabel penelitian adalah kesulitan belajar siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif persentase. Teknik sampling yang digunakan yaitu random.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar dialami oleh siswa kelas VIIIB, VIIID, dan VIIIF, dengan rata-rata nilai keterampilan tata busana masing-masing 6,85; 6,94 dan 6,92. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa antara lain faktor rendahnya minat yang dialami oleh 38% siswa, rendahnya bakat keterampilan tata busana sebanyak 51%, rendahnya motivasi yang dialami 45% siswa, serta kondisi fasilitas praktek tata busana di sekolah yang masih kurang. Faktor kesehatan siswa, kemampuan kognitif siswa, dukungan orang tua dan kondisi masyarakat tidak menyebabkan kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran keterampilan tata busana.
Disarankan pihak sekolah dan guru untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, misalnya dengan memperbaiki fasilitas belajar dan praktek siswa, serta menyelenggarakan pembelajaran tata busana yang menarik bagi siswa. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi diri untuk mengikuti pelajaran tata busana sebagai upaya pengembangan bakat.