BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan manusia yang esensial. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, baik potensi jasmani maupun rohani. Hal tersebut sesuai yang diungkapkan oleh Ramayulis bahwa tujuan umum pendidikan harus diarahkan untuk mencapai pertumbuhan, keseimbangan, kepribadian, manusia menyeluruh, melalui latihan jiwa intelek, jiwa rasional, perasaan dan penghayatan lahir. 1 Dan hal ini sejalan dengan tujuan umum pendidikan Islam menurut Nahlawy (1963) yang dikutif oleh Hasan Lagulung, yaitu :
1. Pendidikan akal dan persiapan fikiran, Allah menyuruh manusia merenungkan kejadian langit dan bumi agar beriman kepada Allah.
2. Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat asal pada anak-anak.
3. Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki ataupun perempuan.
4. Berusaha untuk menyeimbangkan segala potensi-potensi dan bakat-bakat manusia.
Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan pendidikan nasional tersebut diperlukan adanya lembaga pendidikan, baik formal ataupun non formal. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perkembangan dan pembentukan kepribadian siswa, karena di lembaga inilah para siswa menerima pengetahuan yang bertujuan untuk mendewasakan siswa.
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Agar kegiatan belajar mengajar itu memberikan hasil yang efektif maka perlu adanya usaha untuk membangkitkannya. Dalam hal ini seorang guru dituntut mampu menciptakan situasi belajar yang dapat merangsang dan mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar selain menyampaikan materi pelajaran guru juga harus berusaha membangkitkan semangat siswa agar mendapatkan hasil yang optimal. Menurut Muhaimin motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu: motivasi Instrintik, yaitu motivasi yang datang dari dalam diri peserta didik diantaranya perasaan menyenangi materi dan kebutuhan siswa terhadap materi, dan motivasi ekstrintik, yaitu motivasi yang datang dari lingkungan di luar peserta didik seperti keteladan guru, peraturan sekolah, teman, dan guru.
Berdasarkan pendapat di atas terlihat bahwa selain motivasi instrintik yang dimiliki siswa, motivasi ekstrintik perlu dikondisikan oleh sekolah karena pengajaran di sekolah tidak semua menarik bagi anak didik dalam belajar. Disiplin kuat yang dimiliki guru, merupakan salah satu hal penting. Guru yang datang tepat waktu dan tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran berakhir adalah salah satu contoh yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
Tantangan dunia pendidikan pada zaman sekarang ini adalah tantangan bagi guru di dalam berhubungan dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Disini guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar, hasrat ingin tahu, dan minat yang kuat pada siswanya untuk mengikuti pelajaran di sekolah dan partisipasi aktif di dalamnya. Sebab semakin banyak yang aktif termotivasi untuk belajar maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan sekolah, maka diperlukan guru yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan tujuan sekolah. Dengan kata lain kedisiplinan para guru sangat diperlukan dalam meningkatkan tujuan sekolah.
Untuk itu, menegakkan disiplin merupakan hal yang sangat penting, sebab dengan kedisiplinan dapat diketahui seberapa besar peraturan-peraturan dapat ditaati oleh guru. Dengan kedisiplinan di dalam mengajar guru proses pembelajaran akan terlaksana secara efektif dan efisien.
Keberhasilan belajar siswa itu tidak terlepas dari keberhasilan proses belajar mengajar yang kemungkinan besar di pengaruhi oleh kedisiplinan guru. Sekarang ini, guru di sekolah dituntut menjadi seorang panutan yang baik bagi siswanya, atau ia harus dapat memberikan contoh yang baik ketika mengajar sebagai cerminan bagi siswanya bagaimana berperilaku yang baik. Jadi ketika bertindak, siswa selalu berpatokan pada sikap atau perilaku di sekolah, bisa disimpulkan bahwa kedisiplinan dapat memotivasi siswa untuk belajar karena siswa biasanya akan mengikuti perilaku