ABSTRAK
Kain tenun banyak yang mengkeret setelah pencucian karena adanya proses relaksasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan mengkeret pada jenis kain tenun stretch setelah pencucian; mengetahahui besarnya perbedaan mengkeret kain tenun stretch konstruksi medium, ½ berat, dan berat setelah pencucian. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengenal karakteristik kain tenun stretch setelah pencucian.
Penelitian eksperimen ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas (X) temperatur air dengan variasi 250 C dan 600 C (X1), konstruksi kain stretch dengan variasi medium, setengah berat, dan berat(X2). Variabel Terikat (Y) mengkeret dalam % dengan variasi mengkeret arah pakan (Y1) dan mengkeret arah lusi (Y2). Variabel Kontrol meliputi frekuensi pencucian 5 kali, waktu pencucian (30 menit), air, mesin cuci, sabun cuci bubuk. Data dikumpulkan melalui uji laboratorium. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis non parametric Kruskall Wallis dan Mann Whitney.
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada mengkeret kain tenun stretch arah pakan diperoleh nilai Chi Square 22.417 dan lusi diperoleh nilai Chi Square 21.922 dengan masing-masing probabilitas p (0.000<0.05). Besarnya perbedaan dapat ditunjukkan dengan hasil Mann Whitney yaitu pada arah pakan dan lusi terdapat perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian, bahwa kain tenun stretch mengkeret setelah pencucian, perbedaan pada konstruksi kain, dan temperatur air menghasilkan mengkeret yang berbeda secara signifikan pada akain tenun stretch. Saran dalam penelitian ini adalah pencucian untuk kain tenun stretch lebih baik menggunakan air dengan suhu dingin, dan bagi peneliti lain dapat meneliti mengkeret kain tenun stretch dengan pencucian manual.
