ABSTRAKSI
Usaha tailor adalah usaha jahit menjahit yang menerima pesanan pembuatan pakaian. Usaha tailor harus menggunakan manajemen yang baik, agar jalannya usaha lancar serta dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, dan pengawasan. Ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman manajemen usaha busana dapat diperolah melalui pendidikan baik pendidikan formal, non formal dan informal. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap permasalahan adakah hubungan antara latar belakang pendidikan pengusaha tailor dengan manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dan berapa besar hubungan antara latar belakang pendidikan pengusaha tailor dengan manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya hubungan latar belakang pendidikan pengusaha tailor dengan manajemen usaha busana dan mengetahui seberapa besar hubungan latar belakang pendidikan pengusaha tailor dengan manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.
Populasi penelitian adalah pengusaha tailor di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang sebesar 38 pengusaha, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling ( sampel bertujuan ), sampel sebanyak 30 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan pengusaha tailor dan variabel terikat adalah manajemen usaha busana. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi untuk mengungkap manajemen usaha busana yang tidak dapat diungkap dalam metode angket. Metode dokumentasi untuk mengetahui jumlah pengusaha tailor di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, serta metode angket untuk mengungkap latar belakang pendidikan pengusaha tailor dan manajemen usaha busana.
Analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Dari hasil perhitungan nilai korelasi sebesar r = 0,737 kemudian nilai tersebut dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r product moment dengan N = 30 pada taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,361. rhitung (0,737 > 0,361) rtabel, maka ada hubungan antara latar belakang pendidikan pengusaha tailor dengan manajemen usaha busana. Hal ini berarti antara latar belakang pendidikan pengusaha tailor berkorelasi positif dengan manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pengusaha tailor, semakin tinggi pula tingkat manajemen usaha busananya. Dari hasil determinasi diketahui sumbangan latar belakang pendidikan pengusaha tailor terhadap manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang sebesar 54,31% dan sisanya sebesar 45,69% dari faktor lain yang berkaitan dengan manajemen usaha busana yang tidak diteliti. Hal ini berarti meningkat atau menurunnya manajemen usaha busana seseorang dapat dijelaskan dalam latar belakang pendidikan yang diperoleh dari pengusaha tailor.
Simpulan penelitian ini (1) ada hubungan yang positif antara latar belakang pendidikan pengusaha tailor dengan manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang; (2) ada korelasi yang positif karena semakin tinggi latar belakang pendidikan pengusaha tailor, semakin tinggi pula tingkat manajemen usaha busana di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Implikasi dalam penelitian ini adalah bagi pengusaha tailor yang memiliki tingkat pendidikan formal rendah dapat meningkatkan pendidikan melalui pendidikan non formal, seperti kursus atau pelatihan menjahit. Bagi pengusaha tailor yang memiliki tingkat pendidikan formal tinggi dan manajemen usaha busana yang sudah baik diharapkan untuk mempertahankan kestabilan usaha dengan meningkatkan pengetahuan busana atau manajemen melalui mas media.