BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pembinaan manusia yang berkualitas, cerdas, dan bertanggung jawab atas diri dan masyarakat, bangsa dan negaranya, terutama tanggung jawab spiritual agar anak didik dapat menjalankan ajaran agamanya dengan baik. Tanggung jawab yang besar tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan dasar pendidikan meliputi keyakinan beragama, nilai moral, aturan pergaulan , dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lingkungan keluarga dijadikan sebagai teladan dalam beribadah karena sejak awal anak dilahirkan, setiap waktu diperlihatkan cara-cara beribadah sebagai modal kehidupan akhirat.
Dalam keluarga, orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam pembentukan pribadi anak, baik dari aspek sikap maupun spiritual. Orang tua harus memperkenalkan dan memperlihatkan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh anak sejak dini, sehingga pada waktunya nanti, ketika anak tersebut sudah terkena kewajiban untuk melaksanakan sesuatu - dalam hal ini ibadah - ia sudah terbiasa melakukannya tanpa ada rasa beban dan tanpa harus ada paksaan.
Orang tua mempunyai kewajiban untuk membimbing anak-anaknya dalam hal agama. Sudah selayaknya orang tua mencontohkan bahkan mengajak anaknya untuk melaksanakan ibadah. Setiap masuk waktu shalat, orang tua semestinya mengajak anaknya untuk shalat berjama'ah dan berdzikir setelah shalat, sehingga jika dilakukan terus-menerus anak akan benar-benar terbiasa melakukannya sampai ia dewasa bahkan sampai ia meninggal. Begitu juga dengan puasa, orang tua harus mendidik anaknya untuk melakukan puasa sejak dini, walaupun anak belum kuat untuk melakukan puasa sampai waktu magrib, hendaknya anak dibiasakan untuk meneladani orangtuanya melakukan puasa sampai waktu yang ia sanggupi, sampai zuhur misalnya.
Pendidikan agama dalam keluarga ini merupakan pendidikan luar sekolah, sejak anak baru dilahirkan sampai ia sudah cukup usia untuk memperoleh pendidikan pada jalur formal (sekolah). Jalur pendidikan agama di sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran secara berjenjang dan berkesinambungan. Dengan demikian, sekolah meneruskan pembinaan yang telah diletakkan dasar-dasarnya melalui pendidikan keluarga sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan dan tanggung jawab yang tidak sederhana dalam pelaksanaan tugasnya.
Pendidikan agama sebagai mata pelajaran di sekolah mempunyai peranan penting dalam menanamkan rasa takwa kepada sang Khaliq yang pada akhirnya dapat menimbulkan rasa keagamaan yang kuat dan melahirkan perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran agama yang diyakini tentunya juga dengan melaksanakan ibadah secara sempurna sebagai bekal akhirat. Pendidikan agama di sekolah hendaknya tidak hanya diberikan berupa materi-materi saja, tetapi juga harus mengadakan praktek jika ada hubungan dengan perbuatan atau ibadah, seperti shalat, mengaji, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perbuatan dalam pendidikan agama.
Dengan pemberian pendidikan agama di sekolah diharapkan anak didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan akan agama yang dianutnya sehingga menimbulkan kesadaran beragama dengan selalu melaksanakan ibadah sebagaimana yang telah diperintahkan.
Walaupun anak sudah masuk dalam pendidikan formal, lingkungan keluarga tidak dapat lepas tangan begitu saja. Keluarga, khususnya orang tua tetap harus mengontrol anak ketika ia berada di luar sekolah dengan selalu mengingatkan untuk melaksanakan ajaran agama dan selalu mengajak anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah bersama-sama.
Pendidikan agama tidak hanya didapat dari lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat pun mempunyai peran untuk mendidik seseorang untuk menambah pengetahuan mengenai ajaran agama. Di lingkungan masyarakat biasanya sering diadakan pengajian-pengajian untuk menambah wawasan seseorang mengenai agama dengan segala aspeknya. Lingkungan masyarakat yang baik dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama akan membuat seseorang bisa menjadi manusia