BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Manusia selaku mahluk Allah SWT yang paling sempurna selalu dihadapkan kepada perkembangan zaman sebagai efek dari kemajuan yang semakin lama semakin berubah kearah modern, diakibatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia yang merupakan mahluk yang amat memerlukan pendidikan, pendidikan merupakan suatu media yang pokok dalam menciptakan manusia yang memiliki kemampuan dalam penyesuaian hidupnya dan juga dalam mempertahankan hidupnya juga merubah hidupnya kearah yang lebih baik.
Agama Islam merupakan agama yang amat memperhatikan masalah pendidikan, ada banyak dalam al-Quran ayat-ayat yang berhubungan dengan pendidikan, salah satunya adalah surat Al-Alaq, .ayat 1 sampai 5 : Artinya: Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (1) dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3) Yang mengajarkan manusia dengan perantara alam (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui (5)..1
Dalam surat Al-Alaq, manusia diharapkan dapat belajar dan dapat mengetahui banyak ilmu sehingga manusia dapat menjadi manusia yang seutuhnya, atas dasar keimanan kepada Allah SWT.
Dalam menghadapi tuntutan kondisi zaman serta pembangunan yang semakin pesat ini pendidikan harus dapat secara tepat guna untuk dapat menciptakan manusia-manusia yang berkualitas, dalam hal ini diharapakan yang tercipta bukan hanya kualitas dari segi intelektual juga segi religiusnya.Pendidikan disekolah formal berlangsung secara formal, artinya baik kegiatan, tujuan pendidikan, materi dan bahan ajar, serta metode penyampaiannya telah diprogram secara jelas dan dituangkan dalam seperangkat aturan atau pegangan yang telah disyahkan..2 Semua itu bertujuan agar kegiatan pendidikan diselenggarakan di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Konsep pendidikan formal di sekolah dibagi atas intrakurikuler dan ekstrakurikuler, kegitan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan siswa diluar jam mata pelajaran.. Menurut kamus Bahasa Indonesia kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang ada diluar yang tertentu dalam kulikulum..3 Banyak macam ekstrakurikuler yang ada di sekolah Palang Merah Remaja ( PMR ), Pramuka, Olah raga dan juga Rohani Islam ( Rohis ) sebuah ekstrakulikuler yang berbasis agama Islam.
Tujuan pendidikan di dalam satu Negara harus berdasarkan falsafah Negara. Tujuan sendiri merupakan khusus dan konkrit serta jelas kedudukanya dalam hubungan tujuan akhir..4 Dan pada hakikatnya tujuan akhir dari pendidikan adalah pembinaan yang nantinya akan menciptakan manusia yang cerdas, cerdas dari sisi intelektual juga cerdas sikap keberagamaan, akan tetapi pada saat ini pendidikan hanya lebih condong membangun aspek intelektual saja, dan sering sekali melupakan aspek keagamaan. Hal ini dapat menyebabkan tidak optimalnya tujuan dari pendidikan tersebut.
Ekstrakurikuler Rohani Islam atau yang biasa disebut dengan Rohis, merupakan salah satu dari ekstrakurikuler yang menjadi suatu kegiatan yang berbasiskan agama. Dampak edukatif kegiatan tambahan ( ekstrakurikuler ), pada dasarnya penyelegaraan kegiatan ekstrakurikuler dalam dunia persekolahan ditujukan untuk menggali dan memotivasi siswa dalam bidang tertentu. Karena itu, aktivitas ekstrakurikuler itu harus disesuaikan dengan hobi serta kondisi siswa sehingga melalui kegiatan tersebut, siswa dapat memperjelas identitas diri. Kegiatan itu pun harus ditujukan untuk membangkitkan semangat, dinamika, dan optimisme siswa sehingga mereka mencintai sekolahnya dan menyadari posisinya di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dapat tergali dari kegiatan tersebut adalah pemenuhan kebutuhan psikologis siswa, baik kebutuhan akan penghargaaan, permainan, dan kegembiraan.
Sebagian pendidik barat memandang bahwa kegiatan tambahan itu merupaan sarana langsung untuk proses belajar-mengajar sehingga mereka memasukkannya dalam materi kurikulum yang akan diajarkan. Biasanya, kegiatan ekstrakurikuler disusun bersamaan dengan penyusunan kisi-kisi kurikulum dan materi pelajar. Itu artinya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelajaran disekolah dan kelulusan siswapun dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan eksrakulikuler tersebut.
Pelaksanaan kegiatan tambahan aplikasi praktis kegiatan ekstrakurikuler cenderung kurang menunjukan hubungan signifikan dengan tujuan-tujuan yang tertera dalam kurikulum. Akibatnya, siswa akan menduga bahwa kegiatan ekstrakurikuler tersebut merupakan tempat bersenang-senang, bergembira, mendapatkan keuntungan, atau mendapatkan kemenangan. Atau ada juga siswa siswa yang menganggap bahwa kegiatan tersebut hanya dilakukan untuk menyenangkan orang lain agar dia diterima secara wajar dalam lingkungan pergaulan, tanpa berorientasi pada tujuan pendidikan itu sendiri. Kegiatan olah raga misalnya, dewasa ini olah raga mendapat tempat di hati para siswa walaupun mereka kurang memahami esensi kaitannya dengan akidah seseorang. Mereka pun kurang memahami olah raga dalam kaitannya dengan interaksi masyarakat, kedisiplinan, serta