ABSTRAK
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa dampak yang sangat multidimensi dalam berbagai bidang dan aspek.Sisi lain dampak negatif dan dampak positif, yang secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi dalam dunia pendidikan.Untuk itu diperlukan sebuah filter dari diri kita. Filter yang dimaksud adalah akhlaq dan sikap yang bersumber dari agama. Akhlaq merupakan basic dan pondasi untuk pembentukan karakteristik manusia.
Skripsi ini meneliti tentang peranan guru umum dalam pembinaan akhlaq siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Adapun yang menjadi permasalahnnya adalah bagaimana peranan guru umum dalam pembinaan akhlaq siswa serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlaq siswa di MTsN 2 Batang Alai Utara Kecamatan Limpasu seperti faktor guru, siswa, sarana prasarana, dan lingkungan.
Dari rumusan permasalahan di atas, maka penelitian ini untuk mengetahui peranan guru umum dalam pembinaan akhlaq siswa serta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam usaha pembinaan akhlaq siswa pada MTsN 2 Batang Alai Utara.
Penelitian ini bersifat kualitatif diskriptif. Subjek penelitiannya adalah 10 (sepuluh) guru yang mengajar mata pelajaran umum. Sedangkan objeknya adalah tentang peranan guru umum dalam pembinaan akhlaq yang meliputi pengucapan salam dan pembacaan doa.
Untuk mendapatkan data di lapangan yaitu menggunakan teknik angket, wawancara, observasi dan dokumenter, dengan penyajian diskriptif kualitatif. Maka analisisnya adalah analisis diskriptif kualitatif, dengan langkah-langkah editing ,koding, tabulating dan interpretasi data.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa peranan guru umum. dalam pembinaan akhlaq pada MTsN 2 Batang Alai Utara secara umum sudah terlaksana dengan baik, meliputi pengucapan salam ketika akan memulai dan mengakhiri pembelajaran,berpapasan dengan sesama guru , memasuki kantor dewan guru. Untuk pembacaan doa juga sudah terlaksana baik yaitu adanya perintah membaca doa ketika akan memulai dan mengakhiri belajar, serta menegur siswa yang tidak membacanya.