ABSTRAK
Kelompok belajar menjahit diselenggarakan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pada bidang jahit menjahit kepada warga belajar, dengan harapan agar mereka mampu bekerja atau menciptakan lapangan kerja pada bidang jahit menjahit, misalnya modiste, konveksi, tailor dan sebagainya. Idealnya, setelah mengikuti kelompok belajar menjahit, warga belajar akan mempunyai kinerja menjahit yang lebih baik dan berwiraswasta menciptakan lapangan kerja baru di bidang jahit menjahit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja menjahit dan sikap wiraswasta pada kelompok belajar menjahit di Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat.
Manfaat yang diharapkan adalah memberi masukan kepada pemerintah Kelurahan Bongsari untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh warganya. Penelitian ini dilakukan pada warga belajar menjahit di Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat, dengan jumlah sampel 28 yang ditentukan dengan random sampling. Variabel bebas adalah kinerja menjahit, dan variabel terikatnya adalah sikap wiraswasta. Analisis data dilakukan dengan korelasi product moment. Analisa data dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat normalitas karena penelitian ini bersifat parametrik.
Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,5884 yang signifikan pada taraf signifikansi 5%, sehingga disimpulkan ada hubungan antara kinerja menjahit dengan sikap wiraswasta pada kelompok belajar menjahit di Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat. Faktor kinerja menjahit memberikan sumbangan sebesar 34,6200% terhadap sikap wiraswasta yang dimiliki oleh warga belajar. Dengan demikian masih ada faktor lain yang turut memberikan sumbangan terhadap sikap wiraswasta, yaitu sebesar 65,3800%.
Disarankan warga belajar hendaknya selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja menjahit serta memacu untuk meningkatkan kinerja dan sikap wiraswastanya dengan cara selalu mengikuti kelompok belajar dengan disiplin dan selalu mengerjakan tugas praktek yang diberikan tutor. Bagi pemerintah kelurahan dan tutor hendaknya selalu mendorong dan memfasilitasi warga masyarakat dengan menyediakan peralatan yang dibutuhkan dan membuka unit koperasi yang dapat menjual hasil karya kelompok belajar, sehingga warga masyarakat mempunyai jiwa wiraswasta yang baik.