ABSTRAK
Kecerdasan spiritual itu sangat penting dalam kehidupan apalagi dalam dunia pendidikan. Namun bila dilihat pada saat sekarang ini orang tua kurang memperhatikan mengenai kecerdasan spiritual (SQ) anaknya, sehingga bila dilihat kenyataan yang terjadi pada saat sekarang ini banyaknya anak-anak yang sukses tetapi dia tidak mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan bathin, walaupun ia mendapatkan kebahagiaan tersebut itupun hanya sementara.
Permasalahan pokok penelitian ini adalah bagaimana membina kecerdasan spiritual anak dalam keluarga. Adapun tujuan penulis mengangkat sebuah karangan ini adalah untuk mengungkapkan cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam membina kecerdasan spiritual, yang mempengaruhi pembinaan kecerdasan spiritual dan bagaimana peran orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak dalam keluarga. Sedangkan kegunaan pembahasan ini adalah sebagai acuan bagi orang tua, pendidik, pemerhati dan penanggungjawab pendidik, pemerhati dan penanggungjawab pendidikan pada umumnya dalam upaya menanamkan kecerdasan spiritual terhadap anak.
Untuk sampai pada tujuan dan manfaat skripsi ini dilakukan kajian kepustakaan (library research) baik terhadap literatur-literatur yang mendukung kajian ini dan literatur sekunder. Data-data dari literatur tersebut kemudian didefinisikan dan diklarifikasikan secara cermat sesuai dengan topik masingmasing permasalahan yang dibahas kemudian untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Dan untuk menarik kesimpulan menggunakan sistim berpikir induktif, deduktif dan komperatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan spiritual itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan ruh, semangat dan jiwa religius serta memiliki pola pemikiran tauhid (integralistik) serta berprinsip hanya karena Allah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan kecerdasan spiritual antara lain sumber kecerdasan itu sendiri (God-spot), potensi qalbu (hati nurani) dan kehendak nafsu. Sedangkan secara umum ada dua faktor utama yang mempengaruhi kecerdasan yaitu; faktor genetik atau bawaan dan faktor lingkungan yaitu lingkungan rumah, kecukupan nutrisi, interfensi dini dan pendidikan di sekolah. Langkah-langkah yang harus diperhatikan orang tua dalam pembinaan kecerdasan spiritual pada anak antara lain: jadilah kita “gembala spiritual” yang baik, bantulah anak untuk merumuskan “misi” hidupnya, ajarkan Al-Qur’an bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan, ceritakan kisah-kisah nabi dan rasul serta kisah teladan lainnya, libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan, bacakan puisi-puisi atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional, bawa anak untuk menikmati keindahan alam, ikut sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial dan jadilah cermin positif bagi anak. Upaya orang tua dalam membina kecerdasan spiritual anak dalam keluarga adalah melalui 4 jalan tugas, “melalui jalan pengasuhan, pengetahuan, perubahan pribadi, persaudaraan dan jalan kepemimpinan yang penuh pengabdian”.