BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Al-Qur.an sebagai pedoman hidup umat Islam, memuat semua segi kehidupan. Begitu banyak hal tercakup dalam ayat-ayatnya, baik yang tersurat maupun tersirat, dari kehidupan manusia sampai mencakup ke berbagai bidang Ilmu Pengetahuan. Berbagai macam ilmu ada dalam kandungan al-Qur.an, di antara ilmu-ilmu tersebut adalah Sosiologi, Antropologi, Biologi, Sejarah, Botani, Humaniora, Seksologi, Astronomi dan Psikologi, adalah sebagian kecil Ilmu yang disinggung dalam al-Qur.an. Bahkan al-Qur.an adalah .Sumber Ilmu Pengetahuan.
Bidang pendidikan, yang merupakan salah satu faktor fundamental dalam kehidupan manusia, telah menjadi salah satu bidang yang tercakup dalam kandungan ayat-ayat suci al-Qur.an. Bahkan menjadi kandungannya yang utama, sebab perjalanan kehidupan manusia di muka bumi adalah untaian mata rantai pendidikan yang berkesinambungan dan Nabi telah diutus Tuhan untuk menjadi guru-guru (subyek pendidikan) yang mengenalkan umat manusia kepada Tuhan.
Secara garis besar banyak ayat-ayat al-Qur.an yang memuat tuntunan bagi umat manusia dalam usahanya untuk melahirkan generasi penerus yang lebih baik. Hal-hal seperti peningkatan iman dan taqwa, pengembangan wawasan keagamaan, dan tuntunan untuk membentuk manusia seutuhnya adalah hal yang dicapai lewat pendidikan. Ada tiga argument yang menjadi alasan penulis mengambil "ASPEK PENDIDIKAN AGAMA DALAM SURAT LUKMAN AYAT 12 . 19 DAN APLIKASI METODE MAUIZHAH " sebagai judul skripsi ini. Adapun tiga argument itu adalah sebagai berikut :
1. Rasa beragama adalah fitrah manusia, dan pada diri setiap anak yang dilahirkan ke dunia telah membawa potensi beragama yang benar, bertauhid kepada Allah sesuai dengan perjanjiannya dengan Tuhan ketika dia masih di alam azali, sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya :
.Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya) berfirman : "Bukankan Aku ini Tuhanmu ?. Mereka menjawab : "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan : "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" atau agar kamu tidak mengatakan : "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?". dan demikian kami jelaskan ayat-ayat itu agar mereka kembali (kepada kebenaran).. (QS. Al-A.raf : 172-174)
Kedua ayat di atas menunjukkan bahwa sebelum manusia lahir, terlebih dahulu ia diminta kesaksian untuk mengakui keesaan Tuhan dan ia menerima kesaksian itu, sehingga ketika lahir ke dunia ia telah beragama yang benar dan bertauhid kepada Allah.
Pada ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa manusia itu dilahirkan membawa fitrah, oleh karena itu ia diperintahkan untuk tetap mengikuti agama yang fitrah, yaitu agama Islam. Sebagaimana firman-Nya :
Artinya :
.Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Alllah) ; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Q.S. Ar-Ruum : 30)
Ayat tersebut memberikan pengertian bahwa manusia lahir telah membawa fitrah, bahkan dikatakan bahwa diatas fitrah itulah manusia diciptakan. Ayat ini bersesuaian dengan hadis Rasulullah SAW :
Artinya :
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : "Tidaklah anak yang dilahirkan itu, kecuali telah membawa fitrah beragama (perasaan percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani dan Majusi..(H.R. Bukhari)
Dalil-dalil diatas menunjukkan bahwa setiap anak Adam ketika berada di dalam kandungan telah melakukan kesaksian atau janji setia atas keesaan Allah yang menjadikan dia lahir sebagai manusia tauhid atau fitrah. Namun dalam perkembangan pribadi anak tersebut selanjutnya akan terbentuk melalui pengaruh dari lingkungan sekitarnya, dalam dunia pendidikan hal ini sejalan dengan teori konvergensi yang dikemukakan oleh William Stern, bahwa perkembangan anak akan dipengaruhi oleh