BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua orang dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian setiap orang perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan penuh persaingan. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar Matematika karena Matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan kita terampil berpikir rasional.
Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari Matematika, hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari memerlukan perhitungan yang matang. Bayangkanlah jika di dunia ini tidak ada perhitungan tahun, manusia tetap akan bisa hidup dan beraktivitas, tetapi manusia akan mengalami kesulitan jika berkaitan dengan apa yang telah mereka kerjakan pada tahun-tahun sebelumnya dan rencana tahun yang akan datang. Sebagai contoh Orang Islam melakukan perhitungan waktu dengan hitungan bulan untuk menghitung jatuhnya awal Ramadhan dan akhir Ramadhan, sebagai mana firman Allah dalam surat At Taubah ayat 36 :
Artinya:
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan... (At Taubah: 36) Contohnya lagi, umat Islam wajib membayar zakat harta apabila telah sampai perhitungannya, sebuah Hadits mengatakan : Dari firman Allah dan Hadits di atas menjelaskan tentang perhitungan bulan dan perhitungan zakat, maka dari itu untuk bisa menghitungnya memerlukan perhitungan dengan Matematika. Untuk bisa menghitung dengan Matematika maka perlu untuk mempelajarinya, sedangkan untuk mempelajarinya dibutuhkan minat dalam belajar.
Matematika adalah salah satu komponen mata pelajaran yang wajib diberikan kepada anak didik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Hal tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 tahun 2003 yang berbunyi “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: a) Pendidikan Agama, b) Pendidikan Kewarganegaraan, c) Bahasa, d) Matematika, …”.
Materi pelajaran Matematika yang diberikan di SLTP ataupun MTs pada dasarnya merupakan kelanjutan dan pengembangan dari materi pelajaran Matematika yang telah diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Dengan kata lain, mata pelajaran Matematika bukanlah mata pelajaran yang baru bagi siswa SMP/MTs. Namun ironisnya, masih ada sebagian besar siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran Matematika adalah mata pelajaran yang sukar, sehingga mata pelajaran ini termasuk mata pelajaran yang tidak disukai dan dihindari. Dengan adanya anggapan tersebut, menjadikan perhatian dan minat siswa untuk mempelajari Matematika menjadi sangat kurang.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa atau tidak diminatinya, maka siswa yang bersangkutan tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Demikian halnya dengan pelajaran Matematika, jika siswa tidak meminatinya, maka ia tidak akan bersungguh-sungguh dalam mempelajarinya. Hal tersebut juga akan menjadikan kurangnya aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran ini, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar yang kurang memuaskan.
Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan belajar Matematika juga sangat ditentukan oleh minat siswa. Dengan kata lain, belajar Matematika dengan minat akan berbeda hasilnya dengan belajar Matematika yang tidak disertai dengan minat, apalagi minat siswa terhadap Matematika sampai sekarang masih belum menggembirakan. Menurut E.T. Ruseffendi yang