ABSTRAK
Hasil wawancara dan pemgamatan sementara penulis yang berdomisili di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan tentang hasil industri konfeksi di Kecamatan Wiradesa menunjukkan bahwa hasil jahitan pakaian jadi sebagian besar terlihat agak kasar/ belum baik, meskipun ada produk pakaian jadi yang berkualitas baik yang terjual di pasar, grosir, dan toko busana. Selain itu, tingkat produktivitas cukup tinggi, karena tiap karyawan menghasilkan 10-15 potong/ harimya, sedangkan laba yang dihasilkan perusahaan sekitar 10-20%. Di sisi lain, berdasarkan wawancara sementara dengan beberapa pengusaha konfeksi, mereka masih menjalankan beberapa fungsi manajemen. Musselman VA dan Jackson JH mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil industri/ perusahaan kecil salah satunya ialah memiliki kemampuan dalam manajemen, maka berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengetahui secara empiris gambaran manajemen dan hasil industri serta ada tidaknya hubungan antara manajemen perusahaan dengan hasil industri konfeksi, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “ Hubungan antara manajemen perusahaaan dengan hasil industri konfeksi di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan “. Tujuan pemelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara manajemen perusahaan dengan hasil industri konfeksi di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, seberapa besar koefisien deterrminasi manajemen perusahaan dengan hasil industri konfeksi di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Popolasi pemelitian adalah seluruh perusahaan konfeksi yang berada di KecamatanWiradesa Kabupaten Pekalongan sebanyak 71 perusahaan. Pengambilan sampel dengan teknik Proporsional random sampling sebanyak 55 perusahaan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah manajemen perusahaan dan variabel terikat adalah hasil industri konfeksi. Instrumen yang dipakai yaitu berupa angket dengan sejumlah pertanyaan yang mengungkap hubungan antara manajemen perusahaan dengan hasil industri konfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen perusahaan yang dijalankan sangat baik, karena fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sudah dilaksanakan dan diterapkan secara baik, hasil industri konfeksinya juga baik, karena kualitas produk yaitu mutu ukuran menggunakan standar SII. Mutu jahitan disesuaikan dengan tempat penjualan dan pemasarannya sudah sampai ke luar kota. Kapasitas produk perusahaan rata-rata 25-50 kodi setiap minggunya, untuk tiap kali pesanan sekitar 10-15 kodi, sedangkan laba yang diperoleh rata-rata 20-30%. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa manajemen perusahaan mempunyai hubungan dengan hasil industri konfeksi termasuk dalam tingkat hubungan sedang. Dari korelasi product moment diperoleh rhitung 0,57 lebih besar dari rtabel 0,26, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara manajemen perusahaan dengan hasil industri konfeksi teruji kebenarannya. Besarnya sumbangan manajemen perusahaan terhadap hasil industri konfeksi sebesar 32%, selebihnya 68% disebabkan oleh faktor lain.
Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara manajemen perusahaan dengan hasil industri konfeksi di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, besarnya sumbangan manajemen perusahaan terhadap hasil industri konfeksi termasuk dalam kategori kurang. Faktor lain yang mempengaruhi hasil industri konfeksi selain kemampuan manajemen perusahaan ialah kemampuan mengembangkan rencana perusahaan, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan modal dan kemampuan untuk memilih bentuk pemilikan atau bentuk yang terbaik dari organisdasi perusahaan tersebut. Saran yang dapat diajukan para pengusaha konfeksi hendaknya menerapkan fungsi manajemen yang lain seperti penempatan, pengarahan, pengkoordinasian, pelaporan dan berbagai hal dalam kegiatan usaha. Pengusaha perlu membuat perencanaan yang lebih baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang serta perlu merencanakan metode/ cara serta strategi ke dalam pembuatan perencanaan. Pengusaha juga tidak hanya membuat produk pesanan dan selera konsumen saat ini, akan tetapi berani membuat produk yang baru.