BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah agama yang rahmatal lilalamin, yang mempunyai syariat yang harus dilaksanakan oleh pemeluknya. Ajaran Islam disyariatkan karena mengandung banyak hikmah bagi manusia. Semua makhluk dan kejadian yang diciptakakan oleh Allah SWT pasti ada hikmahnya, tidak ada perintah dan ciptaan Allah yang sia-sia. Demikian pula halnya dengan urusan ibadah dan muamalah, baik yang diperintah maupun yang dilarang-Nya, semuanya mengandung hikmah meskipun mungkin diantara hikmah-hikmah tersebut belum dapat terungkap oleh manusia. Salah satu ibadah mengandung banyak hikmah adalah ibadah puasa.
Puasa dapat dikatakan sebagai ibadah yang istimewa dalam Islam.
Keistimewaan itu antara lain terletak pada adanya keterlibatan banyak aspek
dalam diri manusia selama menjalankan ibadah puasa, baik aspek yang bersifat
jasmaniah maupun aspek yang bersifat ruhaniah, aspek emosional dan aspek
spiritual. Hal ini dapat dilihat dari aturan-aturan dalam melaksanakan ibadah
puasa.
Puasa memiliki manfaat yang besar bagi jasmani manusia. Selama berpuasa organ-organ pencernaan manusia diistirahatkan setelah bekerja ekstra keras. Hal ini sangat baik untuk memperbaiki dan memulihkan fungsi pencernaan. Puasa juga dapat membantu membersihkan tubuh dari racun, kotoran dan ampas; menghambat pekembangan virus, bakteri dan sel kanker, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan masih banyak lagi manfaat puasa yang lain bagi jasmani.
Ditinjau dari aspek rohani, puasa terbukti mampu meningkatkan derajat perasaaan atau Emotional Quetient (EQ), atau Kecerdasan Emosi (EQ)-nya. EQ berpengaruh dalam pemebentukan sifat-sifat seseorang, seperti sifat peduli kepada lingkungan, sifat dermawan, sopan santun dan sebagainya. Sedangkan IQ berpengaruh pada peningkatan kemampuan matematis seseorang. Puasa meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan diri dan ini berarti puasa meningkatkan EQ. Puasa merupakan wahana penempatan mental untuk menghadapi perjuangan dan tantangan yang lebih berat. Puasa dapat melatih kedisiplinan dalam mengendalikan diri.
Selain itu puasa juga dapat meningkatkan Kecerdasan Spiritual (SQ). Di dalam puasa, seseorang dilatih untuk senantiasa dekat dengan Tuhannya. Kedekatan dengan Tuhan ini akan membangkitkan semangat beribadah dan mengisi hidup dengan sesuatu yang bermanfaat.
Jika dilihat hikmah-hikmah yang terdapat dalam pelaksanaan ibadah puasa tersebut sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Pendidikan pada dasarnya usaha untuk mengembangkan segala potensi dalam diri manusia, baik potensi jasmani maupun potensi rohani. Sebagaimana dikatakan Hasan Langgulung bahwa tujuan-tujuan pendidikan agama harus mampu mengakomodasikan tiga fungsi utama dari agama, yaitu fungsi spiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman, fungsi psikologis yang berkaitan dengan tingkah laku individual termasuk nilai-nilai yang mengangkat derajat manusia ke derajat yang lebih sempurna, dan fungsi sosial yang berkaitan dengan aturanaturan sosial yang menghubungkan manusia dengan manusia lain atau masyarakat dimana masing-masing memiliki hak-hak dan tanggungjawab untuk menyusun masyarakat yang harmonis dan seimbang. Tujuan ini sangat relevan jika dikaitkan dengan hikmah-hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa. Karena itulah penulis mengambil judul skripsi .Nilai-nilai Edukatif yang Terkandung dalam Ibadah Puasa. agar hikmah puasa yang berkaitan dengan pendidikan dapat