ABSTRAKSI
Sektor Pertanian sebagai sektor yang menjadi tumpuan hidup (pekerjaan primer) mayoritas peenduduk Indonesia, sumber pangan publik dan sektor yang berperan penting dalam mempengaruhi stabilitas perekonomian nasional, maka berbagai upaya dilakukan untuk dapat mendorong iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi sektor ini.
Penigkatan investasi sektor ini tidak memberikan efek negatif ke depan seperti yang potensial dilakukan oleh sektor-sektor lain. Berbagai faktor ekonomi makro diduga mempengaruhi investasi pada sektor industri pertanian. Selain suku bunga, faktor-faktor ekonomi makro lainnya baik secara individual maupun kolektif juga siknifikan mempengaruhi investasi yang ditanam baik masyarakat (PMDN) maupun investor asing (PMA), seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, indek harga produk-produk pertanian,tingkat suku bunga serta tingkat inflasi yang kaitannya dengan penjualan produk pertanian keluar negeri, nilai tukar mata uang asing menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat investasi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Pertumbuhan produksi domestik bruto (grPDB), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Indeks Harga produk pertanian, Tingkat suku bunga dan Inflasi secara simultan mempengaruhi besarnya investasi pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari Nilai F hitung (5,662) yang lebih besar dari F tabelnya (2,901).
Namun, apabila ditinjau dari segi parsial, variabel indeks harga produk pertanian mempunyai kontribusi positf dalam estimasi model investasi pertanian ini secara kolektif, demikian pula halnya dengan tingkat produk domestik bruto (GrPDB) terutama setelah disebutkan melalui beberapa uji seleksi (variabel) model. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mempunyai kontribusi negatif dalam mempengaruhi Nilai Investasi Sektor Pertanian.