SARI
PT Pos Indonesia persero merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Guna memenuhi kebutuhan konsumennya di Semarang, PT Pos Johar. Berdasarkan dari data pengirim wesel saat ini belum maksimal bahkan mengalami penurunan dari tahun ke tahunnya, hal tersebut menunjukkan bahwa beberapa factor bauran pemasaran yang meliputi produk, lokasi, promosi, pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pos II Semarang merupakan faktor yang perlu diperhatikan dan lebih ditingkatkan lagi untuk mencapai suatu tingkat kepuasan untuk mengirim wesel kembali di Kantor Pos II Semarang. Mengacu dari kenyataan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Beberapa factor bauran pemasaran yang meliputi produk, lokasi, promosi, pelayanan, harga terhadap keputusan mengirim wesel di Kantor Pos II Semarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara produk, promosi, pelayanan, harga dan lokasi secara simultan dan parsial terhadap keputusan mengirim wesel di Kantor Pos II Semarang.
Populasi dalam peneltian ini adalah keseluruhan konsumen yang mengirim wesel di Kantor Pos II Semarang. Karena pupulasi tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel menggunakan tekhnik accidental sampling dengan menggunakan rumus Iterasi dan diperoleh banyaknya sampel sebanyak 120 responden. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari produk, promosi, pelayanan, harga dan lokasi sebagai pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptip persentase dan analisis regresi ganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh persamaan regresi yaitu Ŷ= 2,748 + 1,045 X1 + 0,391 X2 + 0,397 X3 + 0,489 X4 + 0,273 X5. Uji keberartian persamaan regesi dengan uji F dipeoleh Fhitung = 25,095 dengan harga signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti secara simultan ada pengaruh antara produk, promosi, pelayanan, harga dan lokasi terhadap keputusan mengirim. Hasil uji parsial diperoleh t1 = 6,029 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini berarti ada pengaruh antara produk terhadap keputusan mengirim, t2 = l 2,105 dengan signifikansi 0,037 < mengirim, t3 = 2,237 dengan signifikansi 0,027<0,05, hal ini berarti ada pengaruh antara harga terhadap keputusan mengirim. t4 = 2,490 dengan signifikansi 0,029<0,05, hal ini berarti ada pengaruh antara pelayanan terhadap keputusan mengirim. Besarnya pengaruh secara simultan antara prduk, promosi, pelayanan, harga dan lokasi terhadap keputusan mengirim adalah 52,47%. Besarnya pengaruh masing-masing variabel yaitu produk terhadap keputusan mengirim sebesar 24,21%, promosi terhadap keputusan mengirim sebesar 5,15% pelayanan terhadap keputusan mengirim 4,12%, harga terhadap keputusan mengirim sebesar 4,20%, dan lokasi terhadap keputusan mengirim sebesar 3,72%.
Mengacu dari hasil penelitian, di mana variable produk memberikan pengaruh terhadap keputusan mengirim lebih besar dibandingkan variable promosi, lokasi pelayanan dan harga, maka perusahaan hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas mutu produk wesel agar konsumen yakin dan percaya menggunakannya, pihak po juga harus memberikan pelayanan yang lebih baik, dalam kecepatan melayani konsumen pada saat melakukan pembayaran. Dan sebaiknya pihak kantor pos memberikan training atau menambahkan ketrampilan karyawannya agar dalam melayani konsumen menjadi lebih baik. Dan sebaiknya kantor pos juga bekerja sama dengan pihak dinas perhubungan untuk mentertibkan alur lalu lintas khususnya angkutan umum yang berhenti di depan kantor pos. sehingga konsumen akan merasa nyaman berkunjung ke kantor pos II dan diharapkan mereka menggunakan wesel kembali. Sehingga mereka dapat merekomendasikan ke orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, simpulan yang dapat diambil adalah aset tetap Kabupaten Purbalingga diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat dan fungsinya dalam aktivitas operasi entitasnya, yakni tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Penilain terhadap aset daerah Kabupaten Purbalingga didasarkan pada nilai perolehan aset tersebut. penilaian yang dilakukan pemerintah Kabupaten Purbalingga sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penilaian aset daerah sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, pemerintah daerah melakukan perbaikan kinerja pengelolaan aset daerah dengan melakukan pendataan kembali aset yang dimiliki secara tertib lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
