ABSTRAK
Bambu merupakan tumbuhan yang manfaatnya sangat beragam sehingga banyak berperan dalam menunjang kehidupan masyarakat terutama di daerah pedesaan. Sebagai salah satu daerah yang sangat berpotensi dan memanfaatkan bambu, kabupaten Temanggung memerlukan suatu informasi mengenai kekayaan jenis bambu yang ada, dominansi, distribusi, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya agar upaya pengelolaan, pemanfaatan, dan pengembangannya mudah dilakukan.
Penelitian dilakukan di wilayah kabupaten Temanggung pada Mei – Juni 2006. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan bambu yang ada di kabupaten Temanggung dan sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan bambu yang hadir pada 80 plot. Metodologi yang digunakan adalah Purposive Random Sampling dimana daerah penelitian dibagi menjadi 5 area, masingmasing area dibagi menjadi 4 stand yang terdiri atas 4 plot berukuran 10 x10 m. Sebagai variabel pendukung dalam penelitian ini adalah faktor-faktor lingkungan berupa derajat keasaman tanah (pH), temperatur udara, kelembaban udara, kelembaban tanah, ketinggian tempat, intensitas cahaya, dan curah hujan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada 5 area pengamatan ditemukan 6 jenis bambu yang termasuk ke dalam 4 genus. Gigantochloa apus mendominasi di area I dan II sedangkan area III, IV dan V didominasi oleh Gigantochloa atter. Jenis Gigantochloa atter dan Dendrocalamus asper var. hijau ditemukan di semua area pengamatan sedangkan Gigantochloa atroviolacea dan Phyllostachys aurea hanya ditemukan masing-masing di 2 area pengamatan. Parameter suhu dan intensitas cahaya hasil pengukuran menunjukan kecenderungan menurun, parameter kelembaban udara cenderung meningkat seiring dengan kenaikan ketinggian tempat sedangkan parameter pH dan kelembaban tanah tidak menunjukan pola yang jelas.
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa di kabupaten Temanggung ditumbuhi oleh 6 jenis bambu yakni Gigantochloa apus, Gigantochloa atter, Dendrocalamus asper var. hijau dan var. Hitam, Bambusa vulgaris var. hijau dan var. kuning, Gigantochloa atroviolacea, dan Phyllostachys aurea. Jenis bambu yang mendominasi adalah Gigantochloa apus pada ketinggian antara 480 – 700 mdpl, sedangkan area antara 800 – 1440 didominasi oleh Gigantochloa atter. Gigantochloa apus dan Dendrocalamus asper var. hitam terdistribusi pada ketinggian antara 480-1200 mdpl, Gigantochloa atter dan Dendrocalamus asper var. hijau terdistribusi pada ketinggian antara 480-1440 mdpl, Bambusa vulgaris var. hijau terdistribusi pada ketinggian antara 480-980 mdpl, Bambusa vulgaris var. kuning terdistribusi pada ketinggian antara 600-1200 mdpl, Gigantochloa atroviolacea. Jenis-jenis tersebut terdistribusi tidak merata serta ada yang terdistribusi secara kontinyu maupun diskontinyu. Hasil superimposse pada ordinasi X/Z menunjukan bahwa parameter lingkungan paling berpengaruh terhadap distribusi bambu di kabupaten Temanggung adalah faktor ketinggian tempat.