ABSTRAK
Perkembangan teknologi pada bidang otomotif khususnya pada mobil sangat pesat. Hal ini mendorong manusia untuk selalu belajar guna mengetahui lebih mendalam tentang sistem pemindah daya (power train) dan berdasarkan Proyek Akhir yang dibuat dalam pembuatan prototipe/alat peraga pemindah daya (power train) maka penulis mengambil judul ’’Konstruksi dan Mekanisme Differensial pada Toyota Kijang KF 50’’. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan Proyek Akhir ini adalah ingin mengetahui konstruksi, mekanisme kerja, cara mengatasi gangguan dan cara memelihara differensial pada Toyota Kijang KF 50.
Komponen utama differensial pada Toyota Kijang adalah : drive pinion (pinion penggerak), differensial pinion shaft (poros pinion), side gear (roda gigi sisi), differensial (gigi pinion), ring gear (roda gigi cincin) dan differensial carrier, bantalan-bantalan, mur penyetel bantalan, perapat oli (oil seal) dan porosporos roda belakang.
Prinsip kerja dari differensial pada Toyota Kijang adalah sebagai berikut : putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft diperkecil sesuai dengan tenaga yang diteruskan drive pinion ke ring gear, sebaliknya momennya bertambah dan arah transmisi berubah tegak lurus terhadap arah asalnya. Dua buah differensial pinion (gigi pinion) dan dua buah side gear (roda gigi sisi) diletakkan dalam differensial case menjadi satu dengan ring gear, sehingga bila differensial case berputar, differensial pinion yang terikat pada differensial case melalui differensial pinion shaft (poros pinion differensial) ikut berputar menyebabkan side gear (roda gigi sisi) juga berputar.
Proses kerja differensial dapat terganggu jika terdapat gangguan operasional pada komponen differensial. Hal ini dapat diidentifikasi pemeriksaan kerusakan yang terjadi. Gangguan yang sering terjadi pada differensial biasanya disebabkan oleh komponen-komponen yang telah mengalami kerusakan antara lain : ring gear, drive pinion, side gear, pinion gear dan pinion shaft ring gear. Gigi hypoid bevel gear mempunyai kecepatan gelincir yang kuat, maka gunakanlah pelumas oli hypoid gear yang mempunyai viskositas yang cukup kekentalannya untuk membentuk lapisan minyak (oil film) dan mencegah kontak langsung antara metal. Jangan sampai terlambat dalam pemberian/penggantian minyak pelumas dalam differensial, sebab hal tersebut bisa mengakibatkan singgungan gigi yang keras dan akibatnya gigi akan aus serta posisi drive pinion dan ring gear akan berubah.