ABSTRAK
Perencanaan laba jangka pendek dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk merealisasikan tingkat laba tertentu pada periode tertentu. Dengan tingkat laba yang telah direncanakan, tentunya pihak manajemen perusahaan dapat menentukan strategi-strategi tertentu yang dianggap dapat mendorong terealisasinya rencana laba jangka pendek.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Diantara peramalan laba dengan metode least square dan metode kuadratik, manakah yang lebih yang lebih baik untuk memprediksi laba jangka pendek (2) Bagaimanakah tingkat sensitifitas perubahan pendapatan proyeksi dibandingkan dengan sensitifitas perubahan pendapatan realisasi (3)Bagaimanakah perbandingan peramalan laba melalui metode terpilih dengan peramalan laba menurut perusahaan.
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Peramalan Laba (2) Leverage Operasi (3) Laba jangka pendek. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji normalitas, penentuan metode dengan menggunakan SKP, analisis DOL dan uji t-paried.
Dari hasil penelitian diketahui metode peramalan jangka pendek yang tepat digunakan PO. Ridho Ilahi adalah metode least square. Hasil dari metode least square menggambarkan laba realisasi kuartal III 2003-kuartal II 2006 terjadi perubahan yang tidak stabil tetapi DOL mengindikasikan perubahan yang baik , karena rasio DOL lebih dari 1.Peramalan laba yang dilakukan oleh pihak perusahaan lebih besar daripada laba proyeksi, sedangkan laba realisasi juga lebih besar dari laba proyeksi. Akan tetapi hanya pada kuartal III tahun 2003 laba proyeksi perusahaa dapat dicapai realisasinya, akan tetapi dari kuartal I 2004 sampai kuartal II tahun 2006 tidak ada yang tercapai bahkan gapnya cukup besar (5% - 20%). Sedangkan pada laba proyeksi berdasarkan peramalan, realisasinya dapat tercapai bahkan lebih dengan gap yang cukup besar (16% - 49%). Hal ini menunjukkan proyeksi laba berdasarkan perhitungan peneliti lebih baik daripada proyeksi perusahaan yang brdasarkan intuitif.
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat penulis sampaikan (1) Dalam peramalan laba jangka panjang hendaknya perusahaan menggunakan metode kuadratik (2) Untuk mencapai proyeksi laba, perusahaan perlu meningkatkan pengunkit operasi yang didapai dengan cara membiayai peningkatan biaya tetap (3) Karena terdapat perbedaan yang cukup signifikan, sebaiknyauntuk peramalan kuartal yang akan ddatang tidak hanya secara intuitif.