BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan dunia usaha saat ini menyebabkan persaingan antaraperusahaan sedemikian besar, terutama bagi perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis. Masing-masing perusahaan tersebut berusaha menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen dengan kualitas dan merek yang baik serta harga yang terjangkau. Untuk itu perusahaan harus jeli dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen daripada hanya sekedar meningkatkan penjualan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, diantaranya harga, merek dan kemasan.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk,atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Keberhasilan dalam menawarkan harga yang relatif lebih rendah dibandingkan para pesaing seharusnya berkorelasi positif terhadap kinerja bisnis berbiaya rendah di mana harga rendah merupakan senjata persaingan utama untuk strategi itu. Akan tetapi kebijakan, seperti itu tidak konsisten dengan strategi penahan yang terdiferensiasi dan strategi prospektor. (Kotler dan Amstrong, 439:2001).
Biaya yang lebih tinggi dalam mendiferensiasi produk bisnis baik dalam kualitas dan pelayanan memperlukan harga tinggi untuk menjaga profitabilitas. Diferensiasi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen yang dapat dikompensasi dalam bentuk kenaikan harga. Mirip dengan itu, biaya dan manfaat pengembangan produk dan pasar baru oleh bisnis prospektor memerlukan dan memperbolehkan harga relatif tinggi. Oleh karena itu, penahan yang terdiferensiasi dan prospektor jarang menetapkan kebijakan harga rendah dalam bersaing. Tetapi dalam kenyataannya kebanyakan konsumen cenderung menginginkan membeli produk dengan harga yang relatif murah dan terjangkau dengan kualitas yang baik.(Boyd Walker Larrerche, 2000:257) Dalam penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu produk rokok Djarum Super.
Dalam teori bahwa jika harga turun maka konsumen akan membeli dan jika harga naik maka konsumen tidak akan membeli. Akan tetapi kenyataannya walaupun harga rokok naik mereka masih tetap membeli produk Rokok Djarum Super ini. Saat ini seiring dengan naiknya berbagai bahan baku dan biaya operasional yang diakibatkan karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak yang ditetapkan pemerintah, menyebabkan perusahaan menaikkan harga produk, sekarang ini para pengecer menjual rokok Djarum Super perbungkus dari lima ribu menjadi sekitar tujuh ribu rupiah. Akan tetapi para perokok Djarum Super tetap melakukan pembelian.
Merek merupakan sebuah nama yang diberikan oleh perusahaan, untuk produknya. Merek yang memiliki nilai yang jernih dan jelas dapat lebih mudah dikomunikasikan dan diterima oleh konsumen kecenderungan perkembangan perang pemasaran di masa mendatang akan menjadi perang antar merek yaitu suatu persaingan untuk memperoleh dominasi merek.yang akan menjadi aset utama yang bernilai,untuk itu perlu dikelola, dikembangkan, diperkuat dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan.. Hal ini dapat terjadi karena merek mengandung nilai-nilai yang jauh lebih bermakna dari hanya atribut fisik, merek mengandung nilai-nilai yang bersifat intangible emosional, keyakinan, harapan, serta sarat dengan persepsi pelanggan. Dengan demikian kita dapat lebih percaya kepada Pizza Hut, McDonald’s dan Coca Cola daripada makanan dan minuman lainnya. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/ lambang, desain warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan ciri-ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. (Fandi Tjiptono,1997:104).
Merek bertindak sebagai pembeda antara produk yang satu dengan lainnya, Produsen dari berbagai merek dapat secara panjang lebar menjelaskan perbedaan diantara merek-merek tersebut. Bagi konsumen perbedaan tersebut dapat dilihat dari kemasan, logo, warna sampai bentuk huruf yang digunakan oleh merekmerek tersebut yang di sebut sebagai sensitifitas konsumen. Sensitifitas konsumen yaitu kepekaan atau daya tanggap konsumen terhadap suatu objek (merek) yang
