ABSTRAK
Sistem pengisian adalah suatu sistem yang memproduksi arus listrik untuk sumber tenaga listrik yaitu batery. Jika dilihat dari keluaran output diatur oleh suatu regulator. Pada regulator terdapat kontak point yaitu voltage relay dan voltage regulator. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah seberapa besar perubahan tegangan output dari variasi 3 pully, bagaimana perbandingan tegangan dari ketiga pully tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen berupa tabel data mengenai variasi pully. Untuk menarik kesimpulan maka dilakukan perbandingan antara pengujian pada variasi diameter pully. Setelah tabel data hasil tentang variasi pully diperoleh, tabel data tersebut dipaparkan dalam bentuk deskriptif dengan bantuan diagram atau grafik. Diagram atau grafik tersebut dipakai untuk mengetahui hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan cara membandingkan dengan pully standar.
Diameter pully 70 mm pada putaran mesin atau putaran rendah mengeluarkan tegangan 13,5v, putaran sedang output alternator terbaca 14,3 v dan pada putaran tinggi 14,6 v. Keluaran tegangannya pun masih dalam batas standartnya yaitu 13,8-14,8v. Diameter pully 67 mm, dari putaran rendah tegangan yang terbaca pada volmeter 13,8 v, 10 A, putaran sedang terbaca 14,2 v dan putaran tinggi 14,6 v. Keluran ampere dari putaran bawah sampai tinngi tetap stabil 10 A. Diameter pully 60 mm putaran rendah volmeter terbaca 13,9 v, putaran sedang 14,3 v dan putaran tinggi 14,8 v. Namun pada putaran rendah volmeter yang terbaca akan tetap naik setelah putaran mesin bertambah sampai putaran tinggi , dengan ampere meter terbaca 10 A. Maka data pengujian variasi diameter pully ini signifikan pada diameter pully 67 mm, tapi dengan satu syarat bahwa tidak akan tahan lama dikaraenakan penguji tidak mengukur suhu panas yang terdapat pada rotor coil dan stator coil. karena panas pada alternator dapat membuat terbakarnya lilitan yang terdapat pada satator coil dan rotor coil.