ABSTRAK
Sistem pengisian memproduksi tenaga listrik untuk mengisi baterai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian–bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Sebagian besar mobil dilengkapi dengan altenator yang menghasilkan arus bolak balik yang akan disearahkan oleh rectifier (dioda). Prinsip altenator sama dengan dinamo, tetapi altenator lebih baik daripada dinamo yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.
Kemajuan teknologi pada dunia otomotif mulai berkembang sehingga sistem pengisian yang semua menggunakan sistem mekanik dengan menggunakan regulator tipe point sekarang sudah menggunakan teknologi elektro yang berupa IC regulator. IC regulator mempunyai beberapa keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan regulator tipe point.
Regulator tipe point maupun IC regulator mempunyai fungsi dasar yang sama yaitu membatasi tegangan yang dikeluarkan altenator dengan mengatur arus field yang mengalir pada rotor coil.
Perbedaan pokok antara regulator tipe point dengan IC regulator adalah pemutusan arusnya, pada IC regulator pemutusan arus dilakukan oleh IC (integrated circuit), sedang pada regulator tipe point pemutusan arus dilakukan oleh relay secara mekanik yaitu dengan cara membuka dan menutup kontak poin pada regulator.
IC (integrated circuit) adalah sirkuit yang dikecilkan yang terdiri dari bagian–bagian listrik dan elektronik kecil (transistor, diode, resistor, kapasitor, dan lain-lain) yang dipasang atau dibuat pada substrate (bahan dasar semacam circuit board atau silicon chip).
Sistem pengisian pada mesin dapat terganggu jika terdapat gangguan operasional pada komponen sistem pengisian, hal ini dapat diidentifikasikan melalui pemeriksaan kerusakan yang terjadi. Perawatan pada komponen sistem pengisian harus dilakukan secara berkali supaya suplay kelistrikan pada kendaraan tetap optimal.