ABSTRAK
Krisis energi yang terjadi di abad 21 ini sangat signifikan, dikarenakan exsploitasi sumber daya alam yang sangat berlebihan. Sehingga tidak adanya energi yang akan dipakai lagi untuk anak dan cucu kita. Masa depan sangat suram jika kita tidak memperbaiki mulai saat ini. Untuk itulah, pemanfaatan energi terbarukan harus segera dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mempertahankan keberlangsungan energi, demi kebutuhan manusia dimasa yang akan datang. Fokus penelitian ini adalah memanfaatkan energi yang diperbaharui yaitu energi angin. Dengan pemanfaatan turbin angin dua sudu sebagai penggerak mula alternator pada pembangkit listrik tenaga angin. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah bagi mahasiswa dapat memahami kegunaan turbin angin sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Bagi dosen, dapat dijadikan media penelitian dengan skala yang lebih besar lagi. Bagi pemerintah, dapat dijadikan masukan referensi untuk pembangkit listrik tenega angin untuk kepentingan masyarakat indonesia.
Pemanfaatan energi angin ini, dilakukan beberapa tahap, yaitu: 1) Menentukan besaran sudu 2) Membuat prosedur penelitian 3) Mencari data Angin daerah Gunung Pati 4) Mengaplikasikan alat 5) Mencatat hasi penelitian 6) Evaluasi. Sedangkan metode pengumpulan data dengan cara metode one shot case study dengan pola eksperimen, Penelitian Turbin Angin Dua Sudu ini telah diujicobakan pada Technic Research Club – TIM PIMNAS Malang 2006 Fakultas Teknik Unnes. Adapun penelitian dan pengambilan data dilakukan di Lab.TRC Gedung E2 Fakultas Teknik Unnes.
Dari hasil ekperimen yang telah didapatkan, hubungan antara output tegangan dan daya berbanding lurus dengan kecepatan alternator. Berdasarkan pengujian diatas menunjukan ekperimen turbin dua sudu ini terhadap alternator sudah baik dan layak digunakan sebagai referensi penelitian terhadap turbin angin dua sudu.
Berdasarkan hasil penelitian, perbaikan dan pengembangan ekperimen ini sangat diperlukan, terutama pada kecepatan angin dan pengaruhnya terhadap putaran alternator yang lebih cepat. Sebaiknya pengujian yang dilakukan didaerah yang memiliki kecepatan angin yang cepat dan konstan perharinya.