BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Judul
Perkembangan ilmu dan teknologi pada zaman sekarang yang semakin pesat menuntut peningkatan kemampuan, ketrampilan dan profesionalitas sumber daya manusia. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan pada semua bidang, termasuk bidang otomotif. Perkembangan teknologi pada bidang otomotif berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang-bidang lainnya. Untuk itu perlu adanya tenaga-tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuan negara-negara produsen otomotif dengan pemasaran produk mereka menjelang perdagangan bebas.
Pada suatu kendaraan (mobil) sumber tenaga yang berupa arus listrik diperoleh dari baterai di mana kapasitas baterai sendiri sangatlah terbatas, bila pada mobil hanya mengandalkan baterai saja sebagai sumber listrik, akibatnya hanya dalam beberapa jam saja arus baterai akan habis. Untuk itu pada mobil dilengkapi dengan generator sebagai pembangkit tenaga listrik, adapun generator yang dipasang yaitu dinamo menghasilkan arus DC, bila tidak menggunakan generator DC, maka mobil selalu dilengkapi dengan pembangkit tenaga listrik AC yang disebut alternator.
Sistim kelistrikan pada mobil diantaranya sistim stater untuk menghidupkan mesin, sistim pengapian, sistim penerangan, sistim pengisian, dan perlengkapan listrik lainnya. Menurut Daryanto (1999 : 334) sistim pengisian akan mengisi baterai selama kendaraan berjalan atau mesin berputar supaya baterai terisi penuh untuk memberikan arus yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan selama mesin berkerja. Baterai hanya dapat diisi oleh arus DC, untuk merubah arus AC menjadi DC digunakan rectifie atau dioda yang biasanya dipasang pada bagian dalam alternator.
Mengingat kegunaan dari baterai yang beraneka ragam tersebut tentu akan menyebabkan turunya kemampuan atau tegangan baterai. Hal ini akan mempengaruhi kinerja sistim kelistrikan yang ada pada kendaraan. Oleh karena itu setiap kendaraan harus mempunyai sistim pengisian yang baik agar baterai selalu dalam kondisi terisi penuh.
Sistim pengisian pada mobil mempunyai peranan yang sangat penting, untuk itu kondisinya harus diperhatikan. Kondisinya sistimnya harus dalam keadaan baik guna mendukung kelangsungan hidup suatu mesin. Adapun pada mobil Mitsubishi Lancer tipe alternator yang digunakan adala alternator IC (Intergrated Circuit). IC regulator terbentuk menjadi satu dengan alternator dan dipasangkan pada jaringan kelistrikan di antaranya kumparan medan dan massa yang berfungsi untuk mengontrol arus ke field coil. Sehingga tegangan yang keluar dari alternator dapat dipelihara pada