ABSTRAK
Proses pengapian pada sepeda motor memerlukan waktu yang tepat sehingga pemilihanan waktu pengapian harus dipilih yang sesuai sedemikian rupa sehingga pembakaran bahan bakar sepeda motor memberikan daya yang terbesar dan pembakarannya berlangsung tanpa adanya pukulan atau detonasi. Bila pengapian yang terjadi adalah terlalu awal maka gas dari sisa pembakaran yang belum terbakar, terpengaruh oleh pembakaran yang masih berlaku dan pemampatan yang masih berjalan, akan terbakar sendiri. Bila pengapian terjadi terlalu lambat beberapa pukulan berkurang, tetapi berarti juga menurunnya daya. Hal ini merupakan suatu kerugian bagi mesin.
Menurut Wardan Suyanto (1989) sistem penyalaan (pengapian ) adalah suatu sistem pada motor bakar yang menjamin motor dapat bekerja. Untuk sistem penyalaan campuran udara dan bahan bakar diperlukan syarat-syarat bunga api yang kuat, saat pengapian yang tepat dan ketahanan yang cukup. Dengan melihat kelebihan mikrokontroler AT89S51 yang mudah diisi program dan dihapus maka dapat digunakan sebagai pengatur sistem pengapian pada sepeda motor. Pengambilan data dalm metodologi penelitian adalah bertujuan untuk membandingkan CDI mikrokontroler AT89S51 dengan CDI standart, data yang diambil adalah pemakaian bahan bakar dan timing yang terjadi.
Pengapian yang tepat adalah sesuai dengan kebutuhan putaran mesin untuk mengatasi adanya delay ignition dari bahan bakar. Perhitungan dalam program disederhanakan dengan menghitung rpm dalam rps. Lamanya penyalaan dapat diatur dengan memperpanjang atau memperbesar angka yang disalin ke register1. kecpatan yang terukur juga ditampilkan dalam seven segment, yang menunjukan besarnya Rps.
Kecepatan motor bensin dikategorikan dalam rendah atau stasioner, sedang dan tinggi. Menurut pengapian yang terjadi pada cdi standart, Pengapian rendah memiliki timing ignition sebesar 150 sebelum TMA, sedang sebesar 200 sebelum TMA dan kecepatan tinggi berkisar 250 sebelum TMA. Sedangkan timing mikro dapat diatur sesuai dengan perubahan kecepatan.
Untuk memperoleh pengapian yang baik diperlukan perhitungan delay waktu yang tepatoleh karena itu delay waktu diukur dalam mikrosekon. Pengapian yang sesuai dengan mesin stasioner adalah 150 – 200 sebelum TMA. Perolehan data menunjukan bahwa CDI standart masih lebih baik dari CDI mikrokontroler, Oleh karena itu diperlukan perhitungan waktu yang lebih cermat dalam mengatur delay period. Untuk menghambat sinyal dari pulser.