ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan hidup manusiapun semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia secara otomatis meningkat pula kebutuhan penyediaan sumber energi listrik. Dikhawatirkan pemenuhan energi listrik ini makin lama makin berkurang, telah dilakukan pemanfaatan sumber daya alam dan segala sesuatu yang dimungkinkan dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. PLTB dan PLTS merupakan salah satu sumber energi yang paling efektif dan ramah lingkungan, sebab PLTB dan PLTS tidak memerlukan bahan bakar, aman bagi lingkungan dan energinya tidak akan habis, karena angin dan panas matahari ada sepanjang tahun.
Permasalahan yang timbul adalah bagaimana caranya supaya energi yang dihasilkan oleh PLTB dan PLTS dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana merencanakan dan membuat alat mikrokontroller AT89C51 sebagai BCU (Battery Control Unit) pada PLTB dan PLTS.
Manfaat penelitian ini sebagai sumbangan pada masyarakat mengenai pembangkit alternatif yaitu PLTB dan PLTS, menambah wawasan dan lebih memacu semangat untuk memperdalam pengetahuan tentang mikrokontroller AT89C51 sebagai BCU (Battery Control Unit) pada PLTB dan PLTS dan sebagai pusat kajian konversi energi listrik mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.
Desain yang digunakan adalah metode eksperimen “One Shot Case Study”. Langkah-langkah penelitian ini meliputi desain perangkat lunak, desain dan realisasi rangkaian serta pengujian rangkaian.
Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan dari alat mikrokontroller AT89C51 sebagai BCU (Battery Control Unit) pada PLTB dan PLTS, sesuai dengan program yang dibuat, yaitu tegangan yang dihasilkan dari kedua pembangkit listrik (PLTB dan PLTS) setelah di regulasi sebesar 12,02 Volt keatas, pembangkit menyuplai ke beban dan tegangan pembangkit sebesar 8,82 Volt, akumulator yang menyuplai ke beban. Ini berarti bahwa beban akan di suplai oleh pembangkit apabila tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit 9 Volt keatas akan tetapi apabila yang dihasilkan kurang dari 9 Volt maka pembangkit tersebut akan menyuplai ke akumulator saja dan beban akan di suplai oleh akumulator secara otomatis, hal ini sesuai dengan fungsi kerja alat yang dibuat. Tegangan pada akumulator dan tegangan keluaran pada pembangkit setelah diregulasi ditampilkan di LCD, sehingga tegangan yang mensuplai ke beban dapat diketahui dengan cara melihat tampilan dari LCD.