BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pengeringan kayu secara buatan atau konvensional dengan menggunakan bahan bakar kayu limbah produksi merupakan solusi yang baik terhadap menipisnya kandungan gas bumi dunia. Tiap pembakaran di ruang terbuka adalah 90% (Baldwin, S. F., 2005) efisiensi kerja atau energi kalor dapat dihasilkan oleh kayu. Energi kalor dari pembakaran limbah kayu produksi yang dapat digunakan proses pengeringan hanya beberapa porsi kecil antara 10% sampai 40% (Baldwin, S. F., 2005). Peningkatan efisiensi perapian dalam proses pengeringan kayu diperlukan untuk memaksimalkan penggunaan energi kalor hasil pembakaran, sehingga proses pengeringan dapat berlangsung dengan cepat dan tanpa mengurangi mutu dari kayu.
Oven pengeringan kayu buatan berbahan bakar limbah kayu produksi harus memiliki tungku atau dapur pembakaran yang sesuai dengan kebutuhan kalor yang akan ditransfer ke ruang pengering. Kualitas dapur pengering akan menentukan jumlah kalor yang mampu diberikan bahan bakar. Kontribusi kualitas bahan baku pembuatan dinding dapur pengering kayu sangat besar dalam proses pengeringan kayu. Bahan baku pembuatan dinding dapur pengering akan mempengaruhi jumlah bahan bakar yang digunakan dan akhirnya akan berpengaruh pada lama waktu pengeringan dan laju penurunan kadar air kayu.
Krisis energi yang terjadi di Indonesia membuat industri kecil dan menengah menghadapi masalah besar. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu pemicu ikut naiknya tarif harga listrik saat ini, akibatnya biaya produksi untuk industri meubel meningkat hampir 30%.
Kenaikan biaya produksi tersebut mengakibatkan banyak industri meubel tidak mampu bertahan. Supaya industri meubel terus berjalan, maka sejumlah industri meubel di Jepara mulai melakukan penghematan energi dengan cara meminimalisir penggunaan listrik dan bahan bakar minyak agar biaya produksi bisa ditekan. Salah satu penghematan energi listrik dan minyak tersebut dilakukan dengan cara mengganti bahan bakar pada oven pengering dan meminimalisir penggunaan alat yang membutuhkan energi listrik semisal