ABSTRAK
Pada motor bensin, tenaga yang dihasilkan merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Proses tersebut terjadi karena adanya percikan bunga api busi dari suatu rangkaian listrik yang biasa disebut sistem pengapian. Pada awalnya sistem pengapian bermula dari konvensional dan berkembang menjadi elektronik. Pada sistem pengapian konvensional cara kerjanya masih secara mekanik, sehingga masih banyak kekurangannya.
Seiring dengan kemajuan teknologi maka semakin banyak pula komponen yang diproduksi yang ditujukan untuk memperbaiki atau meningkatkan performa mesin kendaraan bermotor. Salah satunya adalah komponen untuk memperbaiki sistem pengapian yaitu booster pengapian.
Ada beberapa manfaat booster pengapian, antara lain : meningkatkan akselerasi, menghemat pemakaian bahan bakar, menekan kadar emisi gas buang, mengurangi terbentuknya endapan karbon pada katup. Diperkirakan penggunaan booster akan menimbulkan perbedaan daya dan konsumsi bahan bakar pada sistem pengapian standar pada mesin Toyota seri 5K sehingga perlu adanya pembuktian secara langsung dengan melakukan pengujian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan daya dan konsumsi bahan bakar antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan booster pada mesin Toyota seri 5K dengan variasi putaran mesin 2000, 2200, 2400, 2600, 2800, 3000, 3200, 3400, 3600, dan 3800 rpm.
Pengujian yang pertama dilakukan yaitu menggunakan sistem pengapian standar kemudian dilanjutkan dan dibandingkan dengan pengapian yang menggunakan booster, dengan variabel kontrol yaitu tekanan kompresi (12 kg/cm2), celah busi (0,8 mm), celah platina (0,45 mm), waktu pengapian (80 sebelum TMA). Sedangkan analisis data hasil penelitian dengan analisis deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan daya dan konsumsi bahan bakar mesin Toyota seri 5K pada beberapa variasi putaran mesin.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan daya mesin dan konsumsi bahan bakar antara pengapian standar dengan pengapian yang menggunakan booster. Daya mesin maksimal yang dihasilkan pada sistem pengapian yang menggunakan booster sebesar 27,723 kW pada 2400 rpm atau naik 2,61% dari daya mesin maksimal sistem pengapian standar (27,017 kW). Prosentase kenaikan reratanya sebesar 2,79%. Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) minimum sebesar 0,219 kg/kW-h pada 2200 rpm untuk sistem pengapian yang menggunakan booster. Untuk sistem pengapian standar sebesar 0,231 kg/kW-h pada 2400 rpm. Prosentase penurunan reratanya sebesar 6,99%.