ABSTRAK
Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan jasa telekomunkasi mengakibatkan alokasi frekuensi yang tersedia semakin padat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memecahkan permasalahan diatas, seperti dengan sistem komunikasi akses jamak FDMA dan TDMA. Tetapi, kapasitas pemakai yang dimiliki oleh kedua sistem tersebut relatif terbatas. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan teknologi digital selular terbaru menggunakan sistem pengkodean yang unik, menjamin keamanan tinggi dan memiliki spektrum yang besar. Pada komunikasi bergerak, para pelanggan memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Ada kemungkinan pelanggan bergerak dari satu sel menuju sel lain yang memakai pasangan frekuensi yang berbeda ketika sedang terjadi percakapan. Untuk menjamin bahwa pembicaraan akan terus tersambung diperlukan fasilitas handoff, sehingga pembicaraan dijamin akan terus tersambung tanpa perlu melakukan pemanggilan ulang kembali atau inisialisasi ulang.
Dalam penelitian ini diambil sampel untuk Base Transceiver Station (BTS) Simpang Lima – UNNES, dengan mengambil data Hard Handover dan Soft Handover yang diperoleh dari PT. TELKOM Flexi Semarang. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang terjadi anara jumlah panggilan (call_attempt) terhadap tingkat kegagalan Handover dan besarnya pengaruh tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini Analisis Regresi Sederhana dan Analisis Korelasi Sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan nyata antara jumlah panggilan (call_attempt) terhadap tingkat kegagalan Hard Handover dan Soft Handover. Pada Hard Handover, ), hal ini dibuktikan dari perhitungan hasil penelitian yaitu t hitung (5,871) > t tabel (2,306), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya jika jumlah panggilan (call_attempt) semakin besar maka tingkat kegagalan (fail) juga akan semakin besar. Hasil perhitungan dalam penelitian menunjukkan nilai rata-rata kegagalan Hard Handover setiap harinya sebesar 50,28 %, hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor jumlah call_attempt. Hasil perhitungan dalam penelitian juga menunjukkan nilai koefisien determinasinya sebesar 0,812, yang berarti pengaruh jumlah panggilan (call_attempt) terhadap kegagalan (fail) pada Hard Handover sebesar 81,2 % dan sisanya 18,8 % dipengaruhi oleh faktor lain. Pada Soft Handover, hal ini dibuktikan dari perhitungan hasil penelitian yaitu t hitung (4,347) > t tabel (2,306), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya jika jumlah panggilan (call_attempt) semakin besar maka tingkat kegagalan (fail) juga akan semakin besar. Hasil perhitungan dalam penelitian menunjukkan nilai rata-rata kegagalan Soft Handover setiap harinya sebesar 0,34 %, hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor jumlah call_attempt. Hasil perhitungan dalam penelitian juga menunjukkan nilai koefisien determinasinya sebesar 0,702, yang berarti pengaruh jumlah panggilan (call_attempt) terhadap kegagalan (fail) pada Soft Handover sebesar 70,2 % dan sisanya 29,8 % dipengaruhi oleh faktor lain.