ABSTRAK
Adanya tuntutan akan kebutuhan komunikasi dalam suatu lingkungan kerja menuntut dibuatnya sebuah sistem komunikasi yang mendukung kerja secara murah, variatif, efisien dan efektif dengan tidak mengurangi nilai estetis di lingkungan kerja tersebut.
Menimbang akan pentingnya hal tersebut, maka diwujudkanlah saat ini berbagai peralatan bantu komunikasi yang termasuk juga didalamnya berfungsi mengendalikan arah tujuan komunikasi baik yang menggunakan sistem kabel sebagai perantara informasinya ataupun tanpa kabel sebagai perantara informasinya ( wireless ). Tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatan sistem kendali komunikasi antar ruang menggunakan sistem tanpa kabel ( wireless ) dan sedikitnya ketersediaan jalur frekuensi bagi kepentingan umum menyebabkan sistem pengendali komunikasi antar ruang tanpa kabel diwujudkan sebagai alat pengendali komunikasi yang mahal dan tidak efektif. Permasalahan yang ditemui dalam sistem pengendali komunikasi antar ruang apabila menggunakan kabel sebagai perantaranya adalah masalah yang timbul dalam pengendalian komunikasi secara paralel sehubungan dengan banyaknya kabel ruangan yang digunakan . Kemudian masalah lain yang timbul dalam pengendalian komunikasi secara serial adalah pengaturan atau pengendalian sistem komunikasi yang teratur sehingga sistem bekerja sesuai sasaran.
Dengan fasilitas-fasilitas dasar yang dimiliki Mikrokontroler AT89C51diantaranya adanya port komunikasi serial sebagai jalur interaksi data pengendalian dan Flash PEROM terintegrasi sebagai media untuk menyimpan program kendali dan alamat tiap-tiap ruang tujuan pengendalian , diharapkan dapat dijadikan pilihan guna terwujudnya sebuah alat pengendali komunikasi yang sesuai dengan fungsinya, murah, efisien dan efektif
Hasil dari pembuatan alat ini adalah terwujudnya sebuah system pengendali komunikasi antar ruang berbasis Mikrokontroler AT89C51 yang teratur, murah, variatif terhadap ruang tujuannya, efisien dari segi biaya dan efektif terhadap tuntutan kerjanya.
Saran yang dikemukakan dalam eksperimen atau pembuatan alat ini adalah perlunya kestabilan dalam proses regulasi daya dan penelitian lebih lanjut untuk sistem kendali jarak jauh dan pengembangannya menuju sistem kendali loop tertutup ( closed loop ) guna mengetahui status hasil pengendalian.