SARI
Iklim bisnis yang semakin global, membuat perusahaan harus dapat bertahan dalam persaingan yang sangat kompetitif. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk tetap bertahan adalah meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang berkualitas dapat meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan produk tersebut dan menciptakan minat konsumen untuk melakukan pembelian kembali terhadap produk yang ditawarkan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk disebut biaya kualitas. Biaya kualitas terdiri empat komponen utama yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah biaya kualitas total. Sedangkan variabel terikatnya adalah kualitas produk yang ditentukan berdasarkan jumlah produk berkualitas yang dihasilkan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, wawancara, dan observasi. Metode analisis yang digunakan analisis deskriptif dan inferensial (analisi regresi).
Hasil penelitian menunjukkan biaya kualitas terdiri dari empat komponen utama yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal.. Persentase biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal terhadap biaya kualitas total bersama-sama menentukan biaya kualitas optimal sebesar 5.056 %. Masing-masing komponen biaya kualitas memiliki kontribusi dalam penentuan biaya kualitas optimal sebesar biaya pencegahan 62,08 %, biaya penilaian 19,84 %, biaya kegagalan internal 9,97 %, dan biaya kegagalan eksternal 8,11 %. Biaya kualitas mempengaruhi perubahan kualitas produk sebesar 13,9 %. Hal itu ditunjukkan dari nilai t hitung > t tabel, di mana t hitung untuk biaya kualitas sebesar 2,347, sedangkan t table sebesar 2,04. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan biaya kualitas mempunyai hubungan yang negatif dengan kualitas produk, dalam artian semakin rendah biaya kualitas yang dikeluarkan maka semakin tinggi kualitas produk yang dihasilkan. Dari penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Primatexco Indonesia telah mengeluarkan biaya-biaya yang termasuk dalam katagori biaya kualitas, namun PT. Primatexco Indonesia belum mengelompokkan biaya tersebut secara terpisah dan belum menyusun laporan biaya kualitas secara tersendiri. Oleh karena itu, PT. primatexco Indonesia harus melakukan pelaporan biaya kualitas secara terpisah sehingga dapat mengidentifikasikan peluang-peluang yang ada untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan tidak terjadi pemborosan biaya. Hal ini berdasarkan temuan peneliti bahwa biaya kualitas akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.