SARI
Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Makin pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas meningkat. Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan di hadapkan pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan profitabilitas. Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Selain masalah tersebut diatas perusahaan juga dihadapkan pada masalah penentuan sumber dana. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak hutang dibanding modal sendiri maka tingkat solvabilitas akan menurun karena beban bunga yang harus di tanggung juga meningkat. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas.
Permasalahan yang diungkap: adakah pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan? Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja, likuditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan-perusahaan industri barang konsumsi yang go public di BEJ tahun 2002-2005.
Populasi dalam penelitian ini perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang sudah go public di BEJ periode tahun 2002-2005. sampel yang diteliti sebanyak 20 perusahaan dengan cara purposive sampling. Variabel yang diteliti meliputi efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR), solvabilitas (DTA) sebagai variabel bebas dan profitabilitas (ROI) sebagai variabel terikat. Data diperoleh melalui data sekunder dari BEJ dan dianalisis menggunakan regresi berganda.
Hasil analisis regresi menunjukkan efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdafatar di BEJ dari tahun 2002-2005 yaitu sebesar 87,3% terbukti dari pvalue = 0,000 < 0,05. Secara parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positf dan signifikan terhadap profitabilitas, namun likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada pihak manajemen untuk mempertahankan efisiensi modal kerjanya dan perusahaan harus mengelola likuiditas dan solvabilitasnya secara efektif dan efisien untuk menghasilkan laba usaha yang memadai.