ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Persepsi Anggota Muslimat NU Kota Semarang tentang Tayangan Infotainment silet Di RCTI ini bertujuan untuk mendeskripsikan siaran infotainment silet di RCTI dan untuk mengetahui persepsi anggota Muslimat NU kota Semarang tentang tayangan infotainment silet di RCTI. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Sedangkan spesifikasi penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah anggota Muslimat NU kota Semarang. Populasi jumlah Muslimat NU Kota Semarang kurang lerbih 500 anggota yang tersebar diseluruh kecamatan di wilayah Kota Semarang. Pengambilan sampel secara random (random sampling). Dari seluruh populasi Muslimat NU kota Semarang diambil 20 informan sebagai sampel dengan ketentuan 10 orang dari pengurus dan 10 orang dari anggota.
Pengumpulan data menggunakan tekhnik wawancara (interview) terbuka untuk mengetahui persepsi anggota Muslimat NU kota Semarang tentang tayangan infotainment silet di RCTI. Di samping metode wawancara juga menggunakan metode dokumenter untuk mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan subyek penelitian. Selanjutnya dilakukan analisis, data penelitan yang terkumpul terutama hasil wawancara dengan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden (pengurus dan anggota Muslimat NU Kota Semarang). Sembilan responden menyatakan tidak suka menonton infotainment silet, mereka mempunyai persepsi bahwa tayangan infotainment silet termasuk ghibah karena di dalamnya mengandung gosip yang membicarakan masalah aib para artis. Satu responden menyatakan pernah menonton infotainment silet, dan mempunyai persepsi bahwa setiap infotainment pasti intinya membicarakan kehidupan orang lain yaitu para artis. Dari gaya hidup dan pergaulan, tentu kurang baik jika acara tersebut dijadikan hiburan untuk keluarga. Enam responden menyatakan kadang-kadang menonton infotainment, mereka mempunyai persepsi bahwa tayangan infotainment silet tersebut sesungguhnya kurang bermanfaat bagi pemirsanya karena tidak mengandung unsur edukatif bagi masyarakat. Selain dari penampilan presenter yang berpakaian kurang sopan (dari sudut pandang agama), juga gaya bahasanya yang di buat-buat dan dibesar-besarkan. Empat informan dari responden menyatakan selalu mononton infotainment silet, empat informan tersebut mempunyai persepsi bahwa pengaruh baik tidaknya ketika menonton infotainment silet tergantung dari cara pandang pemirsanya.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi anggota Muslimat NU kota Semarang tentang tayangan infotainment silet termasuk ghibah dan tidak bermanfaat, sebaiknya tidak ditonton karena tidak mengandung unsur pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi masyarakat agar memilih tayangan televisi yang benar-benar bermanfaat. Selanjutnya bagi pihak manajemen pertelevisian juga harus memperhatikan efek dari acara-acara yang ditayangkan, jangan hanya sebagai ajang bisnis belaka, akan tetapi dampaknya juga harus diperhatikan.