ABSTRAK
Malaria merupakan salah satu penyakit menular melalui vektor yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia termasuk Indonesia. Kecamatan Lau Baleng merupakan salah satu kecamatan endemis malaria di Kabupaten Karo yang mengalami peningkatan kasus. Pada tahun 2007, di Kecamatan Lau Baleng ditemukan sebanyak 317 kasus malaria dan meningkat menjadi 412 kasus pada tahun 2008. Kasus malaria terbanyak berada di Desa Kinangkong sebanyak 53 kasus.
Jenis penelitian ini menggunakan tipe explanatory research yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh faktor pemudah (pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap, kepercayaan), pendukung (ketersediaan dan jarak sarana kesehatan) dan pendorong (keterpaparan informasi dari petugas kesehatan) terhadap tindakan kepala keluarga dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Kinangkong Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo Tahun 2010. Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Kinangkong dan penetapan jumlah sampel menggunakan metode “simple random sampling” diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel tindakan kepala keluarga dalam pencegahan penyakit malaria yaitu variabel pendidikan (ρ = 0,001); pengetahuan (ρ = 0,014); sikap (ρ = 0,044) dan keterpaparan informasi dari petugas kesehatan (ρ = 0,000). Variabel yang tidak memiliki pengaruh terhadap tindakan kepala keluarga dalam pencegahan penyakit malaria adalah variabel penghasilan, kepercayaan, ketersediaan sarana kesehatan dan jarak sarana kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan Puskesmas Lau Baleng agar meningkatkan penyuluhan tentang pencegahan penyakit malaria secara berkesinambungan dan terintegrasi kepada masyarakat dan kerjasama secara lintas sektoral melalui pemberdayaan tokoh-tokoh masyarakat untuk menyisipkan pesan-pesan kesehatan dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat, memasukkan materi pelajaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan pencegahan penyakit malaria melalui sarana pendidikan formal.