ABSTRAK
Pekerja industri meubel kayu mempunyai resiko yang sangat besar untuk penimbunan debu-debu pada saluran pernafasan. Absorbsi dari partikel-partikel debu kayu terjadi hanya lewat paru-paru melalui mekanisme pernafasan. Lingkungan industri meubel yang banyak mengandung debu, dapat menyebabkan penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan paru. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara masa kerja dengan gangguan Kapasitas Vital Paru (KVP) pada pekerja bagian pengamplasan industri meubel PT. Kota Jati Furindo di desa Suwawal, kecamatan Mlonggo, kabupaten Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan dan seberapa besar hubungan antara masa kerja dengan kapasitas Vital Paru (KVP) pada pekerja bagian pegamplasan industri meubel PT. Kota Jati Furindo di desa Suwawal, kecamatan Mlonggo, kabupaten Jepara.
Jenis penelitian ini adalah penelitian expplanatory research dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja meubel PT. Kota Jati Furindo, khususnya bagian pengamplasan. Teknik pengambilan sampel dengan cara restriksi dan di dapatkan jumlah sampel sebesar 31 responden. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, spirometer hutchinson, timbangan badan, mikrotoice. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, pengukuran kapasitas vital paru. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan PT. Kota Jati Furindo. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji fisher p vulue kurang dari α(0.05)).
Dari hasil penelitian berdasarkan masa kerja didapatkan bahwa 16.1% responden memiliki masa kerja baru, 48.4% responden memiliki masa kerja sedang, dan 35.5% memiliki masa kerja lama. Hasil penelitian pemeriksaan kapasitas vital paru didapatkan 22.6% responden normal, 25.8% responden mengalami restriksi ringan, 41.9% restriksi mengalami sedang, dan 9.7% responden mengalami restriksi berat. Dan uji statistik didapatkan p value sebesar 0.018.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan gangguan kapasitas vital paru pada pekerja bagian pengamplasan di industri meubel PT. Kota Jati Furindo di desa Suwawal kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara. Saran bagi perusahaan hendaknya perusahaan melakukan rolling atau shif tempat kerja pada pekerja yang sudah lama bekerja dibagian pengamplasan ke bagian yang kadar debunya kecil. Dan jika memungkinkan perusahaan melakukan pemeriksaan berkala, untuk mengetahui status kesehatan pekerja sedini mungkin. Bagi pekerja bagian pengamplasan, hendaknya para pekerja menggunakan alat pelindung diri pernafasan dengan benar.