ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan higiene sanitasi dengan kejadian penyakit cacingan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Rowosari 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Jenis penelitian ini adalah dekriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III, IV, dan V sejumlah 121 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian besar sampel minimal diperoleh 45 siswa sebagai sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) uji laboratorium, (2) kuesioner, (3) timbangan injak, dan (4) mikrotoa. Data diperoleh (1) uji laboratorium, (2) kuesioner, dan (3) pengukuran status gizi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan rumus statistik uji Chisquare dengan derajat kemaknaan (α= 0,05).
Berdasarkan analisis Chi-square hubungan antara higiene sanitasi dengan kejadian penyakit cacingan didapatkan kebiasaan mencuci tangan (p=0.028), kebiasaan memotong kuku (p=0.028), kebiasaan mengkonsumsi makanan mentah (p=0.043), kepemilikan jamban (p=0.042), jenis lantai (p=0.094), dan ketersediaan air bersih (p=0.094). Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dengan kejadian penyakit cacingan adalah kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan memotong kuku, kebiasaan mengkonsumsi makanan mentah, dan kepemilikan jamban, sedangkan yang tidak ada hubungan dengan kejadian penyakit cacingan adalah jenis lantai rumah dan ketersediaan air bersih.
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diajukan adalah adanya kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kota Semarang mengenai program pencegahan dan pengobatan penyakit cacingan, peningkatan kerjasama antara kepala sekolah dan guru untuk memberi bimbingan, pengarahan tentang higiene perorangan dan sanitasi lingkungan kepada siswa dalam upaya menurunkan prevalensi penyakit cacingan, dan diharapkan ada peran serta orang tua dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit cacingan.