SARI
Tenaga kerja sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam proses pembangunan industri. Oleh karena itu, peranan serta peningkatan SDM perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, maupun kesehatannya. Risiko bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja dapat berupa gangguan kesehatan, bahaya kecelakaan, dan penyakit akibat kerja sebagai akibat kombinasi dari berbagai faktor yaitu tenaga kerja, posisi kerja, dan lingkungan kerja.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan antara tekanan darah sebelum dan sesudah berdiri empat jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara tekanan darah sebelum dan sesudah berdiri empat jam.
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan wanita yang ada di Departemen Inspecting Unit Weaving V PT Apac Inti Corpora sejumlah 42 orang.
Sampel yang diambil sejumlah 32 orang berdasarkan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, timbangan injak, Microtoice, dan Sphygnomanometer air raksa. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pengukuran tekanan darah. Data sekunder diperoleh dari catatan yang ada di personalia. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan statistik uji paired sample test .
Berdasarkan hasil uji statistik dengan t-test (Paired Sampel Test) dengan taraf kepercayaan 95%, dan derajat kebebasan (df) 31 diperoleh nilai probabilitas (sig. 2 tailed) untuk tekanan darah (sistole) adalah 0,00 < 0,05, hal ini berarti ada perbedaan tekanan darah (sistole) sebelum dan sesudah berdiri empat jam yang berupa penurunan tekanan darah (sistole) rata-rata sebesar 11,467 mmHg.
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diajukan adalah bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam menerapkan kebijakan ketenagakerjaan, perusahaan hendaknya menyediakan fasilitas tempat duduk bagi tenaga kerja Departemen Inspecting. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan interval waktu pengukuran dapat dipersingkat sehingga waktu mulai terjadinya penurunan tekanan darah dapat diketahui secara jelas, hendaknya diteliti juga tentang pengaruh tekanan darah terhadap produktivitas kerja. Bagi Pembuat Kebijakan (Pemerintah) hendaknya tenaga kerja dengan posisi kerja berdiri statis pada menit-menit tertentu diberi selingan gerak jongkok-duduk, dan gerakan kaki.