SARI
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu program yang dicanangkan oleh Pemerintah. Dalam hal ini termasuk keberhasilan program keluarga berencana. Tingginya partisipasi masyarakat terhadap keikutsertaan mengikuti keluarga berencana merupakan salah satu indikator tercapainya program ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap keikutsertaan dalam Keluarga Berencana di Desa Pilangwetan tahun 2006.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu yang ikut keluarga berencana di Desa Pilangwetan yang berjumlah 630 orang. Pemilihan sampel secara proporsional stratified random sampling. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu dan keikutsertaan keluarga berencana. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Data dianalisis kenormalannya dengan uji Kolmogorov smirnov dan untuk mengetahui apakah ada hubungan dari kedua variabel digunakan uji korelasi Chi Square yang kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linier untuk mengetahui seberapa jauh hubungan tersebut.
Hasil analisis data diperoleh nilai p = 0,00 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan keikutsertaan keluarga berencana dan nilai χ2 hitung adalah 49,834. Nilai koefisiensi kontingensi sebesar 0,620, yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan ibu dengan keikutsertaan keluarga berencana. Berdasarkan uji regresi didapat R Square sebesar 0,373, yang berati bahwa tingkat pendidikan dapat menyebabkan keikutsertaan keluarga berencana sebesar 37,3% dan sisanya dipengaruhi faktor lain.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan terutama bagi para petugas keluarga berencana untuk meningkatkan pelayanan yang baik kepada para akseptor, memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka dengan kesadarannya sendiri ikut menjadi peserta keluarga berencana, mengadakan pembinaan yang intensif kapada para peserta KB dan para calon peserta KB, serta meningkatkan kerjasama yang harmonis antara pemerintah dan tokoh masyarakat khususnya para alim ulama untuk ikut memasyarakatkan keluarga berencana.