ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara status gizi dengan produktivitas kerja. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan produktivitas tenaga kerja wanita di PT. JAVA TOBACCO Gembongan Kartasura, sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui status gizi tenaga kerja wanita di PT. JAVA TOBACCO Gembongan Kartasura dan mengetahui produktivitas tenaga kerja wanita di PT. JAVA TOBACCO Gembongan Kartasura.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode penelitian survey analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja wanita di bagian pengepakan PT. JAVA TOBACCO Gembongan Kartasura sejumlah 74 tenaga kerja wanita. Sampel yang diambil sejumlah 36 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik restriksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner jenis angket penyaring, timbangan berat badan jenis bathroom scale dan timbangan untuk menimbang tembakau. Alat pengukur tinggi badan mikrotoa, dan lembar observasi untuk mencatat hasil produktivitas tenaga kerja. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji chi-square dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05.
Dari hasil uji statistik didapatkan hasil p value untuk hubungan antara status gizi dengan produktivitas kerja sebesar 0,00 dengan koefisien kontingensi sebesar 0,571.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan ada hubungan antara status gizi dengan produktivitas tenaga kerja wanita dibagian pengepakan PT. JAVA TOBACCO Gembongan Kartasura. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan adalah bagi tenaga kerja dengan kondisi gizi kurus hendaknya dapat menaikkan berat badannya menjadi berat badan ideal dengan cara mengkonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang, sedangkan bagi tenaga kerja dengan kondisi gizi normal hendaknya selalu menjaga dan mempertahankan keadaan gizinya agar diperoleh produktivitas kerja yang setinggi-tingginya, dan bagi tenaga kerja dengan kondisi gizi gemuk diharapkan dapat mengatur konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi yang diperlukan agar dapat diperoleh gizi yang seimbang, diharapkan perusahaan mempertahankan penyediaan susu dan makanan saat istirahat untuk penyediaan asupan gizi karyawan, perlu adanya penelitian lebih lanjut, dengan menggunakan instrumen yang berbeda